Tehran, SPNA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Saeed Khatib Zadeh, mengatakan bahwa perang dengan Israel "telah dimulai." Ia juga menuduh Israel sebagai pelaku atas terbunuhnya sejumlah ilmuwan nuklir Iran dan telah merugikan rakyatnya.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel, Maariv, Zadeh menambahkan bahwa Israel berusaha keras untuk menggagalkan pembicaraan nuklir di Wina dan memicu konflik antara Tehran dan negara- negara adidaya.
Dilansir dari i24news, Jumat (01/10/2021), Zadeh menambahkan, "Mereka menuduh Iran sebagai teroris, padahal seluruh krisis di kawasan ini disebabkan oleh Israel."
Selain itu, Zadeh juga menuduh Amerika Serikat telah berusaha mencegah masuknya obat-obatan ke negaranya dan membuat penduduk Iran kelaparan.
Menurut Juru Bicara Kemenlu Iran tersebut, keputusan Teheran untuk kembali ke putaran ke tujuh pembicaraan nuklir di Wina merupakan langkah strategis. Iran disebutkan telah memberitahukan kesiapan tersebut kepada perwakilan Uni Eropa yang bertanggung jawab atas pembicaraan tersebut.
Menanggapi pertanyaan tentang apakah dia percaya bahwa kembalinya Iran ke perjanjian nuklir akan mencegah aksi militer Israel?, Zadeh mengatakan: “Israel telah merusak sistem penelitian dan sipil kami. Mereka selalu berbicara tentang adanya ancaman nuklir Iran, padahal Israel memiliki ratusan bom nuklir, dan belum pernah menandatangani satu perjanjian nuklir pun.
(T.HN/S: i24 News)
