Gaza, SPNA - Kapal angkatan laut Israel, pada Sabtu pagi (02/09/2021), mengepung kapal nelayan Palestina di laut Gaza utara.

Komite Nelayan Palestina Jalur Gaza mengatakan bahwa dua kapal perang mengepung sebuah kapal nelayan, dari 3 mil laut dari pantai, di utara Gaza, dan menembakkan senjata ke arah kapal nelayan.

Selanjutnya, sebagaimana dilansir dari Palinfo, dalam sebuah pernyataan lainnya bahwa pengepungan angkatan laut Israel berakhir tanpa menimbulkan korban dari pihak nelayan Palestina.

Kapal-kapal penangkap ikan di Laut Gaza menjadi target pengejaran terus menerus yang dilaukan pasukan angkatan laut Zionis Israel, yang terkadang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan material yang serius di kapal para nelayan Palestina.

Di Jalur Gaza, terdapa sekitar 5.000 nelayan dan pekerja dalam sektor penangkapan ikan, dengan jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi sekitar 1.050, yang memakai mesin, di samping sekitar 1.000 kapal lainnya yang hanya mengandalkan alat dayung.

Angkatan laut pendudukan Israel menyerang para nelayan setiap hari. Serangan ini terkadang menyebabkan nelayan mengalami cedera dan membuat mereka tidak dapat melakukan kegiatan atau bekerja dengan bebas.

Setiap hari, angkatan laut pendudukan dengan sengaja mengganggu kehidupan para nelayan di laut Gaza, dan mencegah mereka melakukan penangkapan ikan.

Perjanjian Oslo, yang ditandatangani Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel pada tahun 1994, menetapkan bahwa penduduk Palestina diizinkan untuk berlayar hingga 20 mil laut (37 kilometer) di lepas pantai Jalur Gaza. Namun, penduduk Palestina selalu dicegah untuk mencapai jarak tersebut dan hanya diperbolehkan menjangkau jarak yang kurang dari 12 mil laut dan bahkan jaraknya berubah-ubah sesuai kehendak pasukan pendudukan.

Komite Nelayan Palestina Gaza melaporkan bahwa para nelayan dan kapal mereka terus-menerus diserang oleh angkatan laut Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)