Jalur Gaza, SPNA – Bertempat di depan kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di sebelah barat Kota Gaza, Kementerian Pertanian Palestina, para petani, pedagang, dan eksportir produk pertanian, menggelar aksi protes atas keputusan otoritas pendudukan Israel yang melarang ekspor tomat “bertangkai hijau”, pada Minggu (03/10/2021),
Para petani dan pedagang di Jalur Gaza yang terdampak atas keputusan tersebut mengajukan surat protes kepada Organisasi PBB, UNESCO. Dalam suratnya, para pengunjuk rasa mengeluhkan standar khusus yang ditetapkan otoritas pendudukan terhadap tomat yang akan diekspor ke Tepi Barat. Keputusan terbaru Israel menyebutkan bahwa tangkai hijau pada setiap tomat yang akan memasuki wilayah itu harus dihilangkan.
Mereka menyeru perwakilan UNESCO di Kota Gaza agar berperan aktif dalam menekan pendudukan Israel agar mencabut keputusan yang tidak memungkinkan dilakukannya ekspor tomat ke Tepi Barat itu.
Para peserta aksi juga menyeru semua lembaga dan badan internasional serta nergara-negara Arab untuk bertanggung jawab memaksa pendudukan mencabut pembatasan pemasaran dan ekspor produk pertanian.
Setelah menghancurkan tomat di depan wartawan, para petani dan eksportir memperingatkan bahwa keputusan ini bisa menimbulkan keengganan para petani untuk menanam, yang berbuntut pada terhentinya produksi pertanian.
Para petani menganggap tomat sebagai produksi pertanian yang paling penting dalam rantai pemasaran produk sayuran. Tanpa tomat dalam daftar sayuran yang akan diekspor, sulit bagi para petani untuk memasarkan jenis sayuran lainnya, sehingga menyebabkan mereka mengalami kerugian besar yang tidak dapat ditanggung.
(T.FJ/SPNA/Nour El-Din Jamal Al-Harazin)