Tel Aviv, SPNA - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan bahwa tampaknya Negara Israel telah memenangkan pertempuran melawan COVID-19.
Hal itu menunjuk pada penurunan jumlah infeksi baru, jumlah pasien yang sakit parah, dan mulai ditutupnya sejumlah instalasi perawatan khusus COVID-19 di sebagian rumah sakit.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuannya dengan para kabinet, pada Selasa (05/10/2021). Dia menekankan bahwa semua ini berhasil dilakukan tanpa satu hari pun penutupan atau pembatasan ketat.
Meski demikian, Bennett menambahkan bahwa kita belum dapat mengadopsi pendekatan acuh tak acuh terhadap infeksi. Karena kembalinya gelombang infeksi sangat mungkin terjadi lagi.
Oleh karena itu pemerintah disebutkan telah mengambil segala tindakan untuk menghadapi kemungkinan ini.
Untuk saat ini, menurut penuturan Bennett, negara Yahudi tersebut berupaya untuk menormalkan kembali sistem pendidikan. Pria 49 tahun itu membuktikan keseriusannnya dengan menyampaikan bahwa Israel telah membeli 30 juta unit alat pemeriksaan cepat COVID-19.
Mengingat penurunan tingkat infeksi COVID-19 yang terus berlanjut, Menteri Kesehatan, Nitzan Horowitz, menyatakan bahwa "kita harus belajar untuk hidup berdampingan dengan virus."
Menaggapai fakta penurunan angka infeksi, Menkes mengatakan bahwa "kita harus belajar bagaimana cara hidup yang benar saat berdampingan dengan virus." Sampai saat ini, tuturnya, rumah sakit Israel hanya sedang melayani sebanyak 51 pasien COVID-19 yang memakai alat respirasi buatan.
T.HN/S: makan.org)