Gandeng Perusahaan Lokal, UNRWA Luncurkan Program Kesehatan Mental di Gaza

Menggandeng Akram Sbitany & Sons Company, program ini meluncurkan kampanye penggalangan dana dan kesadaran di kalangan karyawan dan pelanggan di 31 cabang perusahaan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Gaza.

BY 4adminEdited Mon,11 Oct 2021,05:26 AM

Gaza, SPNA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menandatangani perjanjian kerja sama dan kemitraan dengan Akram Sbitany & Sons Company, dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada10 Oktober. Kemitraan ini akan mendukung proyek kesehatan mental bagi siswa pengungsi Palestina di Jalur Gaza.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Karim Amer, Direktur Kemitraan UNRWA, dan Omar Mazen Sbitany, Wakil Kepala Eksekutif Sbitany.

Berdasarkan perjanjian ini, Sbitany, pengecer elektronik terbesar di wilayah Palestina yang diduduki, akan meluncurkan kampanye penggalangan dana dan kesadaran di kalangan karyawan dan pelanggan di 31 cabang perusahaan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Gaza. Kampanye tiga puluh hari ini akan diakhiri dengan donasi pertandingan manajemen Sbitany. Pendanaan ini akan mendukung program kesehatan mental di sejumlah sekolah UNRWA di Gaza.

Berbicara tentang pentingnya peningkatan kemitraan, Amer mengatakan, "UNRWA bangga bisa bersatu dengan mitra lokal dan donor untuk peningkatan layanan kepada pengungsi Palestina. Bersama-sama kita dapat membantu pemuda pengungsi Palestina pulih dari trauma psikososial yang disebabkan oleh siklus kekerasan yang berulang di Gaza."

Mewakili Sbitany, Deputy CEO Mr. Omar M. Sbitany, mengatakan, “Memberikan kembali kepada komunitas adalah bagian integral dari nilai-nilai kami dan inti dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 'WeCare'. Progran ini adalah dana bersama antara perusahaan Sbitany dan karyawannya "

Blokade yang masih berlangsung dan siklus kekerasan yang meningkat telah menciptakan krisis kesehatan mental yang menyebabkan dua juta nyawa warga Palestina terkena dampak trauma. Serangan terbaru di Gaza memperburuk kebutuhan akan layanan kesehatan mental. Penyedia layanan kesehatan mental UNRWA berada di garis depan, bekerja sepanjang waktu untuk memberikan layanan bagi pria, wanita dan anak-anak yang menderita akibat kekerasan ini. Melalui konseling kelompok dan individu, konseling di sekolah dengan siswa dan guru dan hotline krisis gratis -- para pahlawan tanpa jubah ini memberi pengungsi Palestina alat yang mereka butuhkan , idak hanya untuk bertahan hidup tetapi juga mendapatkan kembali harapan.

Dari dua juta warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza yang terkepung, sekitar 70 persen adalah pengungsi. Mereka bergantung pada UNRWA untuk bantuan kemanusiaan. Blokade yang sudah berlangsung lama telah mendorong sebagian besar penduduk ke bawah garis kemiskinan. Selama agresi 11 hari terakhir, para pengungsi Palestina masih harus berhadapan dengan pandemi COVID-19, ekonomi yang rapuh, perpecahan internal, ketidakpastian, dan kurangnya perspektif masa depan untuk mengakhiri blokade.

(T.RA/S: UNRWA)

leave a reply
Posting terakhir
42315338_1151081441712393_8849937360750641152_n.jpg

Rumah Yatim gandeng Bang Onim luncurkan program OTA Palestina

Anak di Gaza telah kehilangan masa kanak-kanak, yang seharusnya bisa mereka nikmati dengan keriangan dan kehangatan. Pola kekerasan yang dialami anak-anak Palestina mengakibatkan dampak psikologis yang sangat serius dan butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkannya.