UNRWA Tinjau Kamp Handarat untuk Bahas Rekonstruksi bagi Pengungsi Palestina

Sebelum konflik di Suriah, jumlah populasi di kamp Handarat mencapai sekitar 8.000 pengungsi Palestina. Sementara itu, sekitar 200 keluarga Palestina kembali ke kamp yang mengalami kehancuran besar tersebut setelah pemerintah Suriah berhasil menguasainya Kembali.

BY 4adminEdited Wed,13 Oct 2021,02:51 PM


Aleppo, SPNA - Delegasi dari Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), pada Senin (11/10/2021), mengunjungi kamp Handarat, bekas kamp pengungsi Palestina, di utara Aleppo, Suriah.

UNRWA membahas langkah-langkah untuk memulai upaya rehabilitasi 250 rumah di kamp Handarat bagi pengungsi Palestina yang menjadi korban konflik Suriah.

Kamp Handarat menjadi target kehancuran besar. Sebesar 90 persen bangunan di kamp Handarat hancur sebagai dampak langsung pertempuran kekerasan yang terjadi antara faksi oposisi bersenjata dan pasukan pemerintah Suriah.

Pada tahun 2016, pemerintah Suriah berhasil mendapatkan kembali kontrol atas kamp Handarat.

Pada saat ini, puluhan keluarga Palestina tinggal di kamp pengungsi Handarat di kota Aleppo di rumah dan jalan yang sebagian besar telah hancur. Mereka tidak memiliki uang untuk menyewa rumah di luar kamp.

Kamp Handarat didirikan pada tahun 1962, di sebuah bukit berbatu di timur laut Aleppo, yang berjarak sekitar 13 km dari pusat kota.

Pada saat konstruksi, luasnya mencapai 160.000 meter persegi dan perluasan kamp terjadi beberapa tahun setelah pembangunan. Perluasan lain terjadi pada pertengahan 1980-an.

Setelah berjalannya proyek rehabilitasi kamp Neirab yang dimulai pada tahun 2002, kamp Handarat diperluas hingga mencapai luas 200 dunum atau setara 20 hektare.

Sebelum konflik di Suriah, jumlah populasi di kamp Handarat mencapai sekitar 8.000 pengungsi Palestina. Sementara itu, sekitar 200 keluarga Palestina kembali ke kamp yang mengalami kehancuran besar tersebut setelah pemerintah Suriah berhasil menguasainya kembali.

Sejak tahun 1950, UNRWA sudah menopang kehidupan pengungsi Palestina yang terusir dari tanah air mereka akibat agresi Israel dan hidup sebagai pengungsi di sejumlah tempat seperti Jalur Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yordania, dan Suriah. Organisasi ini juga memberikan sejumlah bantuan berupa kesehatan, pendidikan, pengembangan ekonomi, dan bantuan darurat bagi warga Palestina.

Ketika mulai mulai beroperasi pada tahun 1950, UNRWA memberikan pelayanan dan kebutuhan kepada sekitar 750.000 pengungsi Palestina. Saat ini, UNRWA memberikan pelayanan dan membantu lebih 5 juta pengungsi Palestina di berbagai kawasan Timur Tengah, yang memenuhi syarat mendapat bantuan dan dukungan.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir