Mengenang 65 Tahun Pembantaian Qalqilya yang Dilakukan Zionis Israel

Keesokan paginya, setelah malam berdarah, aroma darah dan kematian tercium di jalan-jalan kota, di mana tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian dengan menggunakan berbagai pesawat, tank, dan ranjau. Sementara itu, penduduk Qalqilya dan tentara Yordania menghadang mereka menggunakan senjata ringan.

BY 4adminEdited Wed,13 Oct 2021,02:53 PM

Qalqilya, SPNA - Pada tanggal 10 Oktober 1956, tentara pendudukan Israel melakukan kejahatan keji terhadap penduduk Palestina, yang kemudian diingat sebagai “Pembantaian Qalqilya”, di mana sebanyak 70 rakyat Qalqilya dan tentara Yordania tewas.

Pada malam ini, kegelapan total menyelimuti permukiman di seberang kota Qalqilya. Pasukan pendudukan Israel dalam jumlah besar dan gerombolan pemukim Yahudi berkumpul di pintu masuk Qalqilya.

Penduduk Qalqilya tidak menyangka bahwa pihak pendudukan Israel berencana untuk melakukan pembantaian terhadap mereka. Ketika tentara pendudukan Israel mencoba menyerbu, penduduk Qalqilya menghadapi mereka dengan dukungan tentara Yordania.

Akibat kuatnya pertahanan dan meningkatnya intensitas bentrokan, tentara pendudukan Israel mundur ke belakang, ke barisan pertama mereka. Namun, mereka kembali lagi satu jam kemudian menggunakan sejumlah tank. Tentara pendudukan Israel maju menuju pusat tentara Yordania, dengan baku tembak yang berat.

Ketika Brigade Al-Maut 101 yang dipimpin oleh Ariel Sharon, tiba di markas tentara Yordania, mereka menghancurkan gerbang utama dan bentrok dengan tentara Yordania, selanjutnya pasukan kedua menyerbu dari sisi timur.

Menurut keterangan saksi mata, markas tersebut tidak dibom dengan tank atau pesawat, melainkan diledakkan setelah melakukan jebakan, karena ledakan cukup keras terdengar di seluruh bagian Qalqilya.

Keesokan paginya, setelah malam berdarah, aroma darah dan kematian tercium di jalan-jalan kota, di mana tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian dengan menggunakan berbagai pesawat, tank, dan ranjau. Sementara itu, penduduk Qalqilya dan tentara Yordania menghadang mereka menggunakan senjata ringan.

Malam itu sebanyak 70 penduduk Qalqilya dan tentara Yordania tewas dan ratusan lainnya terluka.  Sedangkan 18 tentara pendudukan Israel tewas.

Dalam memori pembantaian Ariel Sharon bercerita bahwa kedua orang tuanya merupakan saksi pertempuran permukiman “Kfar Malal”, di mana keluarganya menetap, yang terletak di sisi barat Qalqilya.

Ia juga berbicara tentang salah satu perwira pendudukan Israel yang terbunuh bersama 18 tentara Israel lainnya dalam pertempuran, ketika otoritas pendudukan Israel mendirikan sebuah monument peringatan untuk mengenang kematiannya di daerah Sofin, setelah Israel menduduki kota itu pada tahun 1967. Namun, penduduk kota tersebut menghancurkan monument tersebut beberapa hari setelahnya.

Perwira tersebut dibunuh oleh seorang tentara Yordania dengan peluru terakhir tertinggal di senapannya, setelah semua rekannya mati syahid.

“Jika kita tidak lari dari markas tentara Yordania ke tempat lain yang dekat dengan markas tersebut, kita akan menjadi salah satu korban tewas, di tangan geng-geng Zionis, yang menyerbu kota melalui garis gencatan senjata “Kibutz Kofish” dan daerah A-Tira,” ungkap Rafiq Shalash, salah satu korban yang selamat dari pembantaian.

Shalash menambahkan bahwa ketika tentara pendudukan menyerbu kota dari segala sisi, mereka tidak langsung menembak para tawanan, penjaga markas, dan semua orang yang ada di sana.

“Mereka melakukan operasi pembersihan tempat itu, sambil menjaga para tawanan tetap hidup di dalam tempat tahanan, hingga mereka semua mati dengan bahan peledak di tempatkan di seluruh tempat tersebut,” kenang Shalash, sebagaimana dilansir dari Palinfo, pada Senin (11/10/2021).

Korban tewas dari insiden pembantaian yang dilakukan tentara pendudukan Israel dan gerombolan Zionis tersebut dan masih dikenang oleh penduduk kota, di antaranya: Ibrahim Qassem Saleh Daoud, Ahmed Amin Qawas, Ahmed Muhammad al-Sheikh, Hussein Sabry, Amin Muhammad Suleiman Haddad, Hassan Amin Qawas, Abdel Fattah Nimr Orabi , Nazzal dan Abdel Fattah Nimer Youssef Al Shanti, Issa Musa Shalout, Adnan Mahmoud Abu Saleh Daoud, Adnan Muhammad al-Sheikh, Omar Sabri, Fahmy Awad, Abdullah Amer, Muhammad al-Maziwi, Wajeeh Youssef al-Sheikh, Ali Sabri, Youssef Saeed, Issa Husain, Youssef Abd al-Karim Abu Suleiman, Fatima Swerki, dan Zarifa Abd al-Rahman Hajj Daoud.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir