Selama November Terjadi 22 Serbuan ke Al-Aqsha dan 47 Larangan Azan di Masjid Ibrahimi

Abu Al-Rub mengindikasikan, bahwa otoritas pendudukan Israel berencana melegalkan perjalanan wisata sekolah-sekolah Israel ke Masjid Al-Aqsha, melaksanakan salat dalam diam, ancaman, dan kampanye hasutan serbuan ke masjid. Ia menyerukan langkah serius dan cepat untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi

BY 4adminEdited Tue,07 Dec 2021,12:38 PM

Yerusalem, SPNA - Kementerian Agama Otoritas Palestina di Ramallah, pada Minggu (05/12/2021), mengatakan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan sebanyak 22 serbuan Israel ke Masjid Al-Aqsha di Yerusalem, dan 47 pelarangan adzan di Masjid Ibrahimi di kota Hebron (selatan Tepi Barat yang diduduki), pada November lalu.

Kementerian menambahkan dalam laporan bulanan yang mendokumentasikan pelanggaran otoritas pendudukan Israel terhadap tempat suci, bahwa Israel telah menodai Masjid Al-Aqsha lebih dari 22 kali, ditambah berbagai kampanye hasutan dan keputusan yang bertujuan untuk memberi Al-Aqsha warna Yahudi.

Otoritas pendudukan Israel melarang lantunan azan di Masjid Ibrahimi sebanyak 47 kali. Presiden Israel juga menodai Masjid Ibarahimi dengan merayakan Hari Raya Hanukkah Yahudi dengan menyalakan lilin menorah.

Selama November ini, Komite Pendidikan di Parlemen Israel meluncurkan seruan agar dimasukkannya Masjid Al-Aqsha, sebagai situs wajib pada jadwal kunjungan sekolah-sekolah Israel.

Sementara itu, Kelompok Kuil Yahudi Ekstremis mengadakan pertemuan dengan Menteri Agama Israel, di mana kelompok organisasi ekstremis Yahudi “Bedino” mengajukan proposal untuk membuka Al-Aqsha bagi orang-orang Yahudi selama Ramadhan tanpa ditutup sama sekali. Hal ini akan memungkinkan para ekstremis Yahudi untuk merayakan Hari Paskah Yahudi di Al-Aqsha, pada pekan ketiga Ramadhan mendatang.

Kementerian Agama Palestina menunjukkan bahwa ekstremis “Bedino” mengusulkan peningkatan jumlah pintu gerbang Al-Aqsha yang ditujukan sebagai tempat penyerbuan Zionis, dan juga meminta penghapusan tanda yang dipasang oleh rabbi Yahudi resmi, yang menegaskan sikap tradisionalnya yang melarang orang Yahudi masuk Al-Aqsha, “sampai syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi”.

Organisasi ektremis yang sama juga mengusulkan amandemen “Hukum Tempat Suci” Zionis untuk memasukkan Al-Aqsha sebagai landmark agama Yahudi, bersama dengan Tembok Al-Buraq, sementara organisasi “Perempuan Kuil Yahudi” menuntut peningkatan waktu penyerbuan Yahudi pada sore hari, menutup Al-Aqsha bagi umat Islam pada hari libur Yahudi, Al-Aqsha dibuka agar bisa diserbu pada hari Sabtu, dan Gerbang Mughrabi diganti nama secara resmi dengan Gerbang Hillel dan diperluas.

Selain itu, Kementerian Agama Palestina mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel melarang azan sebanyak 47 kali, ditambah pelanggaran dan penodaan yang dilakukan presiden Israel di Masjid Ibrahimi.

Kementerian Agama Palestina menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel melanjutkan penggalian di halaman Masjid Ibarahimi dan masih memasang bendera Israel di atap dan dinding masjid, serta adanya kandil besar Yahudi yang telah ditempatkan pada hari raya Yahudi sebelumnya. Masjid Ibarahimi menjadi target sasaran berbagai jenis pelanggaran dan serangan Yahudisasi.

Wakil Menteri Agama, Hussam Abu Al-Rub, mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi menghadapi eskalasi Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana meningkatnya serangan Yahudisasi dan penodaan terhadap tempat suci umat Islam, dari kelompok-kelompok pemukim Israel.

Abu Al-Rub mengindikasikan, bahwa otoritas pendudukan Israel berencana melegalkan perjalanan wisata sekolah-sekolah Israel ke Masjid Al-Aqsha, melaksanakan salat dalam diam, ancaman, dan kampanye hasutan serbuan ke masjid. Ia menyerukan langkah serius dan cepat untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi.

Abu Al-Rub menekankan bahwa tindakan dan keputusan Israel tidak akan menyurutkan semangat rakyat Palestina untuk terus mempertahankan tempat suci mereka, walau bagaimana pun kerasnya serangan Israel terhadap Yerusalem dan Al-Aqsha dan tempat-tempat suci Palestina lainnya.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Mufti Mesir Kecam Larangan Azan yang Diberlakukan Israel di Masjid Ibrahimi Hebron

Prof. Allam mengecam serbuan yang terjadi berulang kali oleh ratusan pemukim Israel ke masjid-masjid Palestina, terutama Masjid Al-Aqsa yang diberkati, di bawah perlindungan polisi pendudukan, dan pelaksanaan ritual dan doa Talmud mereka di dalamnya, yang menyebabkan peningkatan ketegangan di masjid, di samping serangkaian tindakan represif.