Israel Hancurkan Lahan dan 120 Pohon Palestina yang Sedang Berbuah di Hebron

Koordinator Komite Perlindungan dan Ketahanan di Masafer Yatta dan Pegunungan di selatan Hebron, Fuad Al-Amour, mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan tiga dunum lahan milik Khallet Al-Furn di desa Birin, tenggara Hebron, dan membabat 120 pohon zaitun dan almond.

BY 4adminEdited Wed,15 Dec 2021,01:42 PM

Hebron, SPNA - Kendaraan pasukan pendudukan Israel, menghancurkan tiga dunum atau 0,3 hektar lahan penduduk Palestina, membabat 120 pohon yang sedang berbuah, dan menghancurkan sumur penampungan air di selatan Hebron.

Koordinator Komite Perlindungan dan Ketahanan di Masafer Yatta dan Pegunungan di selatan Hebron, Fuad Al-Amour, mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan tiga dunum lahan milik Khallet Al-Furn di desa Birin, tenggara Hebron, dan membabat 120 pohon zaitun dan almond.

Al-Amour menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan sumur penampung air hujan di daerah tersebut, yang bersebelahan dengan jalan elak No. 60, dan dekat dengan permukiman Israel, Bani Hefer.

Permukiman Israel Bani Hefer dibangun di atas tanah penduduk Palestina Bani Naim, sebelah timur Hebron.

Hebron tidak tunduk pada perjanjian Oslo 1993. Pada tahun 1997, sebuah perjanjian ditandatangani antara otoritas Palestina dan pendudukan Israel tentang penempatan sebagian tentara Israel di Hebron, di mana kota tersebut dibagi menjadi dua bagian: area H1 dan area H2. Area H1 kendalinya diserahkan kepada otoritas Palestina, dan Area H2 tetap berada di bawah kendali tentara Israel, termasuk Kota Tua.

Hebron adalah kota kedua setelah kota Yerusalem dalam prioritas penargetan pembangunan permukiman ilegal di bawah otoritas pendudukan Israel, akibat nilai sejarah, dan keagamaannya. Aksi pelangggaran dan kejahatan pasukan pendudukan Israel sering terjadi di kota Hebron.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Pemukim Israel Tebang 600 Pohon Palestina yang Sedang Berbuah di Nablus

Pada tahun 1971, perampokan tanah desa Deir Sharaf dimulai, dan semakin memburuk pada tahun 2000, di mana otoritas pendudukan Israel merampok lebih dari 200 dunum atau 20 hektare yang diperuntukkan bagi permukiman ilegal di tanah Palestina Deir Sharaf. Dengan demikian, tanah desa Deir Sharaf yang direbut merupakan tanah terbesar, dengan hampir 70 persen tanah curian adalah milik desa, dan sisanya kota Sebastia dan Naqoura.