Militer Israel: Negosiasi Pertukaran Tahanan dengan Hamas Harus Didorong

“Negosiasi masih tertunda, meskipun Mesir berkeinginan untuk membantu proses mediasi. Alasan buntunya permasalahan ini adalah kedua belah pihak tidak mau berkompromi dengan nilai imbalan untuk mengembalikan jasad dua tentara Israel, Avraham Avera Mengistu dan Hisyam Al-Sayed,” sebut Walla.

BY 4adminEdited Thu,16 Dec 2021,12:49 PM

Tel Aviv, SPNA - Sejumlah pejabat militer Israel, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Rabu (15/12/2021), menganggap bahwa waktu yang saat ini relatif tenang di Jalur Gaza harus dimanfaatkan untuk mendorong tercapainya kesepakatan dengan Hamas, terkait isu pertukaran tahanan.

Surat Kabar Israel, Walla, mengungkapkan bahwa sejumlah perwira militer senior Israel dan pejabat keamanan mengatakan hal tersebut dalam pembicaraan tertutup.

“Negosiasi masih tertunda, meskipun Mesir berkeinginan untuk membantu proses mediasi. Alasan buntunya permasalahan ini adalah kedua belah pihak tidak mau berkompromi dengan nilai imbalan untuk mengembalikan jasad dua tentara Israel, Avraham Avera Mengistu dan Hisyam Al-Sayed,” sebut Walla.

Walla mengutip pejabat yang berpartisipasi dalam proses negosiasi mengatakan bahwa tahanan Palestina dan keluarga mereka memberikan tekanan pada kepemimpinan Hamas untuk memajukan proses negosiasi.

Sejumlah pejabat militer tersebut juga menyebut bahwa kondisi Hamas yang pada saat ini sedang mengalami kesulitan karena krisis ekonomi dan masalah dasar yang belum terselesaikan seperti di sektor air, listrik, dan tingkat pengangguran yang tinggi, dapat menekan Hamas untuk memajukan negosiasi pertukaran tahanan.

“Karena alasan ini, kondisi ini harus dimanfaatkan sebelum situasi keamanan kembali memburuk. Jika kemajuan negosiasi dicapai selama masa keamanan yang sensitif, permasalahan tersebut tersebut akan dilihat sebagai tindakan menyerah pada Hamas,” sebut pejabat militer Israel.

Sejumlah pejabat militer Israel juga menambahkan bahwa dalam hal skenario terburuk, seperti berakhirnya masa Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan kemungkinan konflik setelahnya, berkemungkinan negosiasi akan kembali berkurang.

Menurut mereka, Hamas dapat menyetujui tawaran dengan “harga yang wajar” selama adanya tekanan yang meningkat terhadap Hamas.

Sebelumnya, pada akhir Juli 2021, media Israel menunjukkan proposal Hamas terkait negosiasi pertukaran tahanan telah disampaikan ke Israel melalui Mesir, tetapi sampai sejauh ini, Israel belum menanggapi inisiatif tersebut.

Saluran 12 Israel menyatakan bahwa setelah pelaksanaan tahap pertama, Hamas akan memberikan informasi tentang tentara Golden dan Shaul dengan imbalan pembebasan sebanyak 800 tahanan Palestina, termasuk Marwan Barghouti, semua tahanan wanita, dan 300 mayat para martir yang ditahan oleh Israel.

Hamas menahan empat orang Israel, termasuk dua tentara yang ditangkap selama perang di Gaza pada musim panas 2014. Sedangkan dua lainnya, mereka memasuki Gaza dalam keadaan yang tidak jelas. Hamas tidak mengungkapkan nasib keempat tahanan tersebut atau status kesehatan mereka.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir