154 Penduduk Palestina Terluka akibat Serangan Israel di Tepi Barat

Ahmed Jibril menjelaskan bahwa bentrokan yang terjadi di Jabal Sabih Beita mengakibatkan lima penduduk sipil Palestina terluka akibat terkena peluru karet, 53 mengalami sesak napas, sedangkan sebuah rumah di Jabal Sabih yang ditinggali seorang ibu dan tiga anak harus dievakuasi akibat terkena serangan gas air mata

BY 4adminEdited Sat,18 Dec 2021,01:17 PM

Nablus, SPNA - Sebanyak 154 penduduk sipil Palestina terluka, sesak napas, dan retak tulang, selama bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel di kota Beita, Nablus, Beit Dajan dan Burqa, di Provinsi Nablus yang terjadi pada Jumat (17/12/2021).

Direktur Pusat Darurat dan Ambulans Bulan Sabit Merah Palestina di Nablus, Ahmed Jibril, mengatakan bahwa kru ambulans menangani 154 korban luka selama konfrontasi di Beita, Beit Dajan dan Burqa.

Ahmed Jibril menjelaskan bahwa bentrokan yang terjadi di Jabal Sabih Beita mengakibatkan lima penduduk sipil Palestina terluka akibat terkena peluru karet, 53 mengalami sesak napas, sedangkan sebuah rumah di Jabal Sabih yang ditinggali seorang ibu dan tiga anak harus dievakuasi akibat terkena serangan gas air mata.

Ia menambahkan bahwa ambulans Bulan Sabit Merah juga terkena bom gas.

Di Burqa, kru ambulans menangani empat penduduk sipil Palestina yang terluka akibat peluru karet, tiga terluka akibat serangan tabung gas air mata, salah satunya terkena di kepala. Sementara itu, 62 penduduk sipil sesak napas selama konfrontasi penduduk Palestina dalam merespon serangan serangan pemukim dan pasukan pendudukan Israel.

Ahmed Jibril menunjukkan bahwa pemukim Israel menyerang Ibrahim Ahmed Abu Al-Ezz (62 tahun), di dekat permukiman ilegal Israel Yitzhar, yang dibangun di atas tanah Palestina di selatan Nablus. Ahmed Abu Al-Ezz dipukul dengan batu di dada dan lansung dilarikan ke Rumah Sakit Rafidia di Nablus.

Nablus menjadi saksi berbagai pelanggaran dan kejahatan pendudukan Israel terhadap penduduk Palestina.

Penghancuran bangunan yang dilakukan pasukan pendudukan dan serangan dari pemukim Israel rutin terjadi di Nablus. Serangan pemukim Israel di desa dilakukan dengan cara membakar tanaman pertanian, melempari dan menghancurkan fasilitas peduduk Palestina. Mereka juga mencoba membakar rumah, sekolah, dan masjid. Para pemukim Israel juga menghancurkan pohon zaitun dan merusak mobil penduduk Palestina.

Serangan paling kejam terhadap warga sipil di Nablus berasal dari Yitzhar. Para pemukim tersebut membentuk kelompok “Pemuda Puncak Bukit”, sekelompok pemukim Israel yang melakukan beberapa kejahatan, termasuk pembakaran keluarga Dawabsheh, pembunuhan terhadap Aisha Al-Rabi, pembakaran masjid, dan kendaraan.

Saat ini terdapat 13 permukiman dan 55 pusat permukiman kecil di Nablus, yang dipisahkan jalan bypass permukiman sepanjang 104 kilometer, mengakibatkan rusaknya lahan seluas 10.393 dunum atau sekitar seribu hektare lebih.

(T.FJ/S: Palestina Today, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Yerusalem dalam September: 5 Penduduk Palestina Gugur dan 154 Lainnya Ditangkap

Berdasarkan laporan tersebut, para pemukim Israel terus melakukan serangan terhadap penduduk Palestina di Yerusalem. Yayasan Masyarakat Eropa mendokumentasikan terjadi sebanyak 17 serangan yang dilakukan pemukim Israel, termasuk Sembilan kali terhadap pemuda Palestina dengan menusuk, mencekik, melindas dengan mobil, memukuli dengan keras, dan melempar batu ke tempat kerja penduduk Palestina.