67 Penduduk Sipil Palestina Terluka dalam Bentrokan dengan Israel di Nablus

Direktur Pusat Emergensi Bulan Sabit Merah di Nablus, Ahmed Jibril, mengatakan bahwa petugas ambulans menangani sebanyak 15 korban luka-luka akibat terkena serangan peluru logam, dan 52 kasus sesak napas akibat gas air mata, selama konfrontasi yang meletus di desa Burqa.

BY 4adminEdited Mon,20 Dec 2021,01:18 PM

Nablus, SPNA - 67 penduduk sipil Palestina, pada Minggu malam (19/12/2021), terluka oleh peluru logam berlapis karet dan sesak napas dalam bentrokan yang terjadi dengan pasukan pendudukan Israel di desa Burqa, barat laut Nablus.

Direktur Pusat Emergensi Bulan Sabit Merah di Nablus, Ahmed Jibril, mengatakan bahwa petugas ambulans menangani sebanyak 15 korban luka-luka akibat terkena serangan peluru logam, dan 52 kasus sesak napas akibat gas air mata, selama konfrontasi yang meletus di desa Burqa.

Pada Minggu malam, empat penduduk sipil Palestina terluka dalam serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap sejumlah kendaraan Palestina yang lewat di dekat desa.

Selain itu, pasukan pendudukan Israel, pada Minggu malam, menyerbu kawasan Marhaba di kota Al-Bireh.

Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa bentrokan meletus di Marhaba setelah upaya penyerbuan dan serangan, di mana pasukan pendudukan Israel menembakkan peluru logam berlapis karet, tabung gas air mata, dan bom suara, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Pada hari Minggu, pasukan pendudukan Israel dan pemukim Israel melanjutkan pelanggaran dan kejahatan terhadap penduduk Palestina, tempat suci, dan harta benda harta benda mereka. Pasukan pendudukan Israel menangkap 20 penduduk Palestina, memberitahukan perampasan tanah seluas 20 dunum barat Salfit, dan menyita sebuah traktor pertanian di Lembah Yordan.

Saat ini terdapat 13 permukiman dan 55 pusat permukiman kecil di Nablus, yang dipisahkan jalan bypass permukiman sepanjang 104 kilometer, mengakibatkan rusaknya lahan seluas 10.393 dunum atau sekitar seribu hektare lebih.

Pendudukan mendirikan 24 kamp di tanah Nablus, dan memberlakukan penutupan di 80 kawasan, dan jalan pintas alternatif ke jalan utama Hawara merupakan salah satu proyek pemukiman paling berbahaya di Nablus.

Penghancuran bangunan yang dilakukan pasukan pendudukan dan serangan dari pemukim Israel rutin terjadi di Nablus. Serangan pemukim Israel di desa dilakukan dengan cara membakar tanaman pertanian, melempari dan menghancurkan fasilitas peduduk Palestina. Mereka juga mencoba membakar rumah, sekolah, dan masjid. Para pemukim Israel juga menghancurkan pohon zaitun dan merusak mobil penduduk Palestina.

Serangan paling kejam terhadap warga sipil di Nablus berasal dari Yitzhar. Para pemukim tersebut membentuk kelompok “Pemuda Puncak Bukit”, sekelompok pemukim Israel yang melakukan beberapa kejahatan, termasuk pembakaran keluarga Dawabsheh, pembunuhan terhadap Aisha Al-Rabi, pembakaran masjid, dan kendaraan.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir