Organisasi HAM Internasional Kutuk Serangan Pemukim Israel di Tepi Barat

Menurut tindak lanjut Euro-Mediterranean Monitor, pemukim Israel melakukan tidak kurang dari tujuh serangan kekerasan skala besar pada malam sebelumnya, di mana mereka menghancurkan batu nisan di desa Burqa, barat laut Nablus, sebuah desa yang telah berulang kali menjadi target serangan dalam beberapa hari-hari terakhir ini.

BY 4adminEdited Sun,26 Dec 2021,11:31 AM

Jenewa, SPNA - Organisasi Internasional pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Mediterania Monitor, pada Jumat (24/12/2021), mengutuk serangkaian kekerasan dan serangan terus meluas yang dilakukan oleh kelompok pemukim Israel terhadap penduduk Palestina dan harta benda mereka di Tepi Barat, di bawah perlindungan tentara Israel.

Euro-Med Monitor mengindikasikan bahwa pihaknya telah memantau 38 serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel sejak 16 Desember 2021, sebagian besar dilakukan dengan perlindungan langsung dari tentara Israel.

“Serangan terbaru terjadi pada Jumat, ketika seorang pemukim Israel dengan sengaja menabrak seorang wanita Palestina berusia 55 tahun, Ghadeer Anis Masalmeh, di pintu masuk kota Sinjil, utara Ramallah, yang menyebabkan dirinya tewas, sebelum penyerang melarikan diri,” sebut Euro-Med Monitor.

Menurut tindak lanjut Euro-Mediterranean Monitor, pemukim Israel melakukan tidak kurang dari tujuh serangan kekerasan skala besar pada malam sebelumnya, di mana mereka menghancurkan batu nisan di desa Burqa, barat laut Nablus, sebuah desa yang telah berulang kali menjadi target serangan dalam beberapa hari-hari terakhir ini.

Beberapa desa di lembah utara Provinsi Tubas mencatat serangan yang dilakukan pemukim yang melakukan tindakan kekerasan, seperti melempar batu, menyerang penduduk Palestina dan harta benda mereka.

Serangan yang sama juga terulang di pinggiran kota Silat Al Dhahr, di Jenin, dan pintu masuk desa Burqa, barat laut Nablus, yang mencatat serangan terhadap tiga rumah penduduk Palestina.  Serangan para pemukim Israel di antaranya termasuk menghancurkan pohon, merusak tanaman dan menyerang rumah-rumah penduduk Palestina di selatan Tepi Barat.

Euro-Med Monitor menekankan bahwa tindakan yang paling berbahaya relokasi permukim ilegal Israel, Homesh, yang telah dikosongkan di utara Nablus, di mana para pemukim, di bawah perlindungan tentara pendudukan Israel, mengembalikan karavan dalam peresmian resmi dengan merampas tanah-tanah penduduk Palestina.

Euro-Med Monitor menekankan bahwa sikap dan respons resmi Israel terhadap kekerasan kelompok pemukim jelas mencerminkan rezim apartheid di Israel, di mana bukan hanya serangan yang dilakukan oleh pemukim diabaikan, serangan mereka juga dilindungi, sementara otoritas Israel hanya mengadili penduduk Palestina jika mereka menanggapi serangan pemukim Israel tersebut, yang bahkan serangan kekerasan sering dilakukan dengan merusak rumah dan harta benda,

Euro-Med Monitor meminta otoritas pendudukan Israel untuk dapat mengurangi serangan pemukim dan mencatat bahwa otoritas pemerintah Israel bertanggung jawab atas kekerasan yang dilakukan oleh pemukim, serta menyerukan untuk mengakhiri standar ganda dalam menaggapi insiden kekerasan di tanah Palestina.

(T.FJ/S: Palestina Today)

leave a reply
Posting terakhir