Tel Aviv, SPNA - Channel 12 Israel, pada Sabtu (25/12/2021), mengungkapkan bahwa tiga agen intelijen Mossad, telah melakukan bunuh diri sejak awal tahun ini.
Dalam laporannya, Channel 12 menyatakan bahwa perwira Mossad pertama yang melakukan bunuh diri adalah Ayalon Shapira, selama masa jabatan Yossi Cohen, yang menjadi direktur Mossad hingga Juli 2021.
Channel 12 menunjukkan bahwa Shapira dipindahkan ke Mossad dari unit 8200 Intelijen Militer (Aman), yang bertanggung jawab atas spionase cyber dan memimpin serangan cyber.
Ayalon Shapira mendapat penghargaan Mossad pada 2019. Namun, ayahnya mengatakan bahwa ia merasa bahwa ia hidup dalam ketidakseimbangan kondisi psikologis dan posisinya yang bergengsi, serta banyaknya tanggung jawab.
“Ayalon biasa pergi ke psikiater seminggu sekali menggunakan biaya sendiri. Ia pindah ke Mossad, dan menjalankan tugasnya baik di Israel maupun di luar negeri,” sebut Channel 12.
Shapira bunuh diri pada 26 Maret 2020, tanpa mengungkapkan detail apa pun tentang keadaan bunuh diri.
Kematian Ayalon adalah kasus pertama dari tiga kasus bunuh diri yang terjadi selama masa jabatan Yossi Cohen sebagai direktur Mossad.
Tiga bulan kemudian, petugas Mossad lainnya melakukan bunuh diri. Selanjutnya, sembilan bulan kemudian, kasus bunuh diri kembali terjadi, tanpa adanya detail informasi terkati tentang penyebab dan keadaan dari dua kasus bunuh diri tersebut.
“Dalam dunia militer Israel, mereka telah menyadari bahwa dalam beberapa tahun terakhir banyak pasukan yang membutuhkan bantuan psikologis,” sebut Channel 12.
Agen Mossad, yang beroperasi di luar kawasan Palestina yang diduduki, dikaitkan dengan sejumlah serangan dan pembunuhan di seluruh dunia.
(T.FJ/S: Palinfo)
