Bennett: Tidak Ada Tempat bagi Konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Donald Trump, menutup konsulat Amerika Serikat untuk Palestina pada 2019 yang difungsikan untuk melayani penduduk Palestina. Setelah itu, pelayanan bagi penduduk Palestina digabung ke konsulat Amerika Serikat untuk Israel yang baru dibuka di Yerusalem, yang memicu kemarahan Palestina pada saat itu.

BY 4adminEdited Tue,28 Dec 2021,01:36 PM

Tel Aviv, SPNA - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Senin (27/12/2021), menegaskan bahwa pemerintahnya telah menjelaskan kepada Washington bahwa tidak mengizinkan pendirian konsulat Amerika Serikat untuk Palestina di Yerusalem.

“Tidak ada tempat bagi (pendirian) konsulat Amerika yang didedikasikan untuk Palestina di Yerusalem,” sebut Bennett.

Bennett menambahkan selama sesi Majelis Umum Knesset yang dikhususkan untuk membahas pembukaan konsulat AS di Yerusalem, atas undangan empat puluh anggota Knesset, bahwa pemerintahannya tidak akan mempromosikan sikapnya terhadap pembukaan konsulat di media kerena akan merugikan Israel.

“Pemerintah berkomitmen untuk melestarikan kepentingan Israel, baik secara diam-diam atau lebih dari itu jika diperlukan,” sebut Bennett.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Donald Trump, menutup konsulat Amerika Serikat untuk Palestina pada 2019 yang difungsikan untuk melayani penduduk Palestina. Setelah itu, pelayanan bagi penduduk Palestina digabung ke konsulat Amerika Serikat untuk Israel yang baru dibuka di Yerusalem, yang memicu kemarahan Palestina pada saat itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Departemen Luar Negeri AS, di bawah pemerintahan Joe Biden, telah mengatakan, pada lebih dari satu kesempatan bahwa pihaknya akan bergerak untuk membuka kembali konsulat Amerika Serikat di Palestina, yang bertugas mengoordinasikan hubungan dengan Palestina.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir