Palestina Seru Pembukaan Kembali Konsulat AS di Yerusalem tanpa Tawar-menawar

Hal yang dilakukan Israel tersebut secara jelas dan terang-terangan telah melanggar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi bangsa-bangsa yang menegaskan bahwa Yerusalem Timur adalah bagian integral dari tanah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967, dan merupakan ibu kota abadi negara Palestina.

BY 4adminEdited Wed,29 Dec 2021,01:36 PM

Yerusalem, SPNA - Kementerian Luar Negeri Palestina, pada Selasa (28/12/2021), menyerukan pembukaan kembali kantor Konsulat Amerika Serikat di Yerusalem, tanpa dari tawar-menawar atau barter apa pun. Palestina menekankan bahwa langkah ini akan memperkuat hubungan Palestina-Amerika.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Palestina mengutuk dengan keras sikap resmi Israel yang bertujuan mengabadikan pendudukan, mencaplok Yerusalem dan melaukan upaya Israelisasi, Yahudisasi, dan pemisahan Yerusalem dari kota-kota Palestina di sekitarnya.

Hal yang dilakukan Israel tersebut secara jelas dan terang-terangan telah melanggar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi bangsa-bangsa yang menegaskan bahwa Yerusalem Timur adalah bagian integral dari tanah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967, dan merupakan ibu kota abadi negara Palestina.

“Salah satu ekspresi perang terbuka Israel di Yerusalem adalah pernyataan dan sikap lebih dari satu pejabat Israel, yang menolak pembukaan kembali Konsulat Jenderal Amerika di Yerusalem. Pernyataan provokatif terbaru dikeluarkan oleh Perdana Menteri Israel yang ekstremis, Naftali Bennett,” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyatakan bahwa sikap Bennett tidak teralu menjadi perhatian.

“Sikap dasarnya dalah sikap pemerintah Amerika Serikat sendiri, yang jika benar-benar ingin membuka kembali konsulat, maka mereka dapat melakukannya, terlepas dari sikap Bennett atau siapa pun juga,” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

Palestina meminta pemerintah Amerika Serikat untuk mengumumkan sikap yang jelas dan tegas terhadap pernyataan Israel ini, serta segera membuka kembali kantor konsulat jenderal di Yerusalem.

Pemerintahan Amerika Serikat sebelumnya, Donald Trump, menutup kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat untuk Palestina pada 2019 yang difungsikan untuk melayani penduduk Palestina. Setelah itu, pelayanan bagi penduduk Palestina digabung ke konsulat Amerika Serikat untuk Israel yang baru dibuka di Yerusalem, yang memicu kemarahan Palestina pada saat itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Departemen Luar Negeri AS, di bawah pemerintahan Joe Biden, telah mengatakan, pada lebih dari satu kesempatan bahwa pihaknya akan bergerak untuk membuka kembali konsulat Amerika Serikat di Palestina, yang bertugas mengoordinasikan hubungan dengan Palestina.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir