Washington, SPNA - Pemerintah Amerika Serikat, sebagaimana dilansir RT Arabic, sedang mempertimbangkan pembukaan kembali kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington, sebagai kompensasi atas penundaan pembukaan kembali konsulat Amerika di Yerusalem.

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa pembukaan kantor PLO di Washington bukanlah bencana besar bagi Israel.

Israel akan meminta Amerika untuk menghubungkan pembukaan kantor PLO dengan penarikan gugatan Palestina terhadap Israel di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.

Pemerintahan Amerika Serikat pada masa Presiden Donald Trump menutup kantor PLO di Washington pada September 2018, sebagai hukuman bagi Otoritas Palestina karena mengajukan gugatan terhadap Israel di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.

Selanjutnya pada 2019, Donald Trump, menutup kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat untuk Palestina yang difungsikan untuk melayani penduduk Palestina. Setelah itu, pelayanan bagi penduduk Palestina digabung ke konsulat Amerika Serikat untuk Israel yang baru dibuka di Yerusalem, yang memicu kemarahan Palestina pada saat itu.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat saat ini, Joe Biden, pada sebelumnya telah berjanji untuk membuka kembali kantor konsulat Otoritas Palestina di Washington selama kampanye pemilihannya, tanpa menentukan tanggal khusus.

Terkait pembukaan kantor konsulat Amerika di Yerusalem, dalam beberapa bulan terakhir, Departemen Luar Negeri AS, di bawah pemerintahan Joe Biden, telah mengatakan, pada lebih dari satu kesempatan bahwa pihaknya akan bergerak untuk membuka kembali konsulat Amerika Serikat di Palestina, yang bertugas mengoordinasikan hubungan dengan Palestina.

(T.FJ/S: RT Arabic)