Saudi: Kami Tetap Mendukung Palestina untuk Mendirikan Negara Merdeka Berdasarkan Perbatasan 1967

“Kerajaan tidak akan ragu-ragu atau akan menunda-nunda dalam mendukung rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan berdaulat di wilayah Palestina dengan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tambah Raja Salman.

BY 4adminEdited Thu,30 Dec 2021,12:37 PM

Riyadh, SPNA - Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Rabu (29/12/2021), mengatakan bahwa kerajaan Arab Saudi sedikit pun tidak ragu-ragu atau akan menunda-nunda dalam mendukung rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

“Permasalahan Palestina merupakan masalah penting bagi orang Arab dan muslim. Masalah ini berada di puncak permasalahan luar negeri kerajaan sebagai masalah prioritas,” sebut Raja Salman dalam pidato tahunan dalam Rapat Dewan Syura.

Raja Salman menyebutkan bahwa isu Palestina merupakan perkara prioritas kebijakan luar negeri Arab Saudi.

“Kerajaan tidak akan ragu-ragu atau akan menunda-nunda dalam mendukung rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan berdaulat di wilayah Palestina dengan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tambah Raja Salman.

Pernyataan Raja Salman itu bertepatan dengan lobi Israel untuk mencapai kesepakatan menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi, di mana pihak kerajaan telah menyangkal adanya pembicaraan antara kedua pihak terkait isu normalisasi damai.

Arab Saudi telah berulang kali menekankan bahwa pihaknya tidak akan melakukan perjanjian normalisasi dengan pihak Israel sampai solusi yang adil bagi permasalahan Palestina tercapai, berdasarkan Inisiatif Perdamaian Arab.

Pada tahun lalu, Israel menandatangani perjanjian normalisasi dengan UEA, Sudan dan Bahrain di bawah inisiatif pemerintahan AS sebelumnya, Donald Trump. Berbagai negara, komunitas, dan organisasi internasional terus mendorong upaya damai antara Israel dan Palestina, terutama dengan kelompok gerakan perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Sampai saat ini, aksi pelanggaran terhadap hak-hak Palestina terus menerus dilakukan Israel. Mei lalu, Israel melakukan serangan dalam kompleks masjid Al-Aqsha dan juga melakukan serangan udara brutal ke Jalur Gaza yang menyebabkan lebih dua ratus penduduk Palestina tewas, dengan 67 di antaranya merupakan anak-anak.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palestina Today)

leave a reply