Israel Akan Hancurkan Sebuah Masjid dan 8 Rumah Palestina di Betlehem

Kota Nahalin di Betlehem menjadi sasaran proyek permukiman ilegal Israel, dengan melakukan upaya penghancuran berbagai rumah dan fasilitas pertanian penduduk Palestina. Selain itu, penduduk Palestina juga diberitahu untuk menghacurkan rumah mereka sendiri dan diancam dengan denda yang besar jika dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel.

BY 4adminEdited Tue,04 Jan 2022,12:47 PM

Betlehem, SPNA - Otoritas pendudukan Israel, pada hari Senin (03/01/2021), memberitahukan penghancuran dan pembongkaran sebuah masjid dan delapan rumah penduduk Palestina di kota Nahalin, sebelah barat Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan pers, walikota Nahalin, Salah Fanun, mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah memberi tahu pembongkaran sebuah masjid yang tengah dibangun di kota tersebut.

Salah Fanun menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel memberitahukan pembongkaran dan penghancuran sejumlah unit rumah yang terletak di daerah Al Raha dan Qornet Ad-Dams, barat daya kota Nahalin.

Salah Fanun menunjukkan bahwa rumah yang akan dihancurkan tersebut merupakan rumah Husam Mahmoud Najajra, Bahaa Yahya Najajra, dan Muhammad Yahya Najajra, yang terdiri dari satu lantai.

Selanjutnya rumah Shadi Ahmed Zayed, Muhammad Hani Awad, Muhammad Youssef Awad, yang terdiri dari dua lantai.

Juga rumah keluarga Ghanem Hassan Najajrah, Raed Youssef Shakarna, dan Muhammad Youssef Awad, yang terdiri dari tiga lantai.

Otoritas Pendudukan Israel juga memberitahukan pembongkaran dan penghancuran toko perbaikan mobil milik Sameh Atef Safi.

Kota Nahalin di Betlehem menjadi sasaran proyek permukiman ilegal Israel, dengan melakukan upaya penghancuran berbagai rumah dan fasilitas pertanian penduduk Palestina. Selain itu, penduduk Palestina juga diberitahu untuk menghacurkan rumah mereka sendiri dan diancam dengan denda yang besar jika dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel.

Pendudukan Israel selalu menggunakan dalih pembangunan tanpa izin untuk menghancurkan ribuan rumah dan berbagai fasilitas penduduk Palestina. Israel tidak mempertimbangkan penghuni rumah yang kehilangan tempat tinggal dan penduduk Palestina yang kehilangan tempat bekerja.

Tindakan kekerasan dan kejahatan juga kerap dilakukan oleh para pemukim Yahudi, dengan perlindungan pasukan pendudukan Israel, di mana mereka menghancurkan banyak pohon zaitun di lahan pertanian penduduk Palestina.

Betlehem berada di bawah kekuasaan Yordania selama Perang Arab-Israel pada 1948 dan kemudian direbut dan dirampas otoritas pendudukan Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967. Sejak Perjanjian Oslo 1995, Betlehem dikelola oleh Otoritas Palestina.

Betlehem dihuni oleh mayoritas muslim. Namun, juga merupakan rumah bagi penganut Kristen Palestina. Kawasan Palestina di Tepi Barat, termasuk Betlehem menghadapi pelanggaran terus menerus yang dilakukan otoritas pendudukan Israel, dengan tujuan untuk mengambil alih tanah Palestina lebih luas.

(T.FJ/S: Palinfo, Palestina Today)

leave a reply
Posting terakhir