Yair Lapid: Tidak Ada Negosiasi dengan Palestina

“Lapid mencoba memberi kesan kepada masyarakat internasional bahwa dirinya mendukung solusi dua negara, seperti yang terjadi dalam pertemuannya dengan para menteri luar negeri Uni Eropa, tetapi ia kembali membuka wujud aslinya melalui pernyataan yang dia umumkan ini. Ini menegaskan bahwa Lapid berbicara dalam dua bahasa,” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

BY 4adminEdited Wed,05 Jan 2022,03:21 PM

Tel Aviv, SPNA - Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Selasa (04/01/2022), mengatakan bahwa ia tidak berniat untuk terlibat dalam negosiasi politik dengan Palestina, bahkan setelah dirinya mengambil alih jabatan perdana menteri secara bergilir.

Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Lapid sebelumnya, di mana pada Senin (03/01/2022), dalam pertemua dengan delegasi wartawan, ia menyatakan dukungan terhadap pembentukan negara Palestina.

“Pemerintah Israel dibentuk atas dasar pernyataan yang jelas bahwa tidak akan ada negosiasi politik, dan tidak akan mengambil langkah apa pun kemungkinan mengadakan negosiasi politik di masa depan,” ujar Yair Lapid.

Menurut Lapid, pertemuan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, terkait pembayaran pajak awal 100 juta shekel Israel atau seteara 323.000 dolar AS, berlangsung dengan tujuan untuk memperkuat status Otoritas Palestina dan koordinasi keamanan dengan Israel.

Lapid menegaskan bahwa permasalahan ini bukan merupakan pintu masuk ke arah langkah politik yang penting. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina menyatakan ketidakpuasannya terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid.

Kementerian Luar Negeri Palestina menekankan bahwa sikap Lapid tidak berbeda dari sikap Israel, yang tidak mengakui hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, tidak mengakui adanya kejahatan pendudukan, atau kemungkinan penyelesaian masalah dengan Palestina.

“Lapid mencoba memberi kesan kepada masyarakat internasional bahwa dirinya mendukung solusi dua negara, seperti yang terjadi dalam pertemuannya dengan para menteri luar negeri Uni Eropa, tetapi ia kembali membuka wujud aslinya melalui pernyataan yang dia umumkan ini. Ini menegaskan bahwa Lapid berbicara dalam dua bahasa,” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

Menurut Kementerian Luar Negeri Palestina, Lapid berbicara dengan bahasa yang ditujukan untuk membentuk opini publik dunia dan komunitas internasional, di mana ia ingin menunjukkan sikap perdamaian dan positif dari resolusi legitimasi internasional, tetapi ketika ia berbicara dengan Komunitas Israel, sikapnya berubah dan benar-benar berbeda.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply