Akhir Tahun 2021, Jumlah Orang Palestina di Seluruh Dunia Mencapai 14 Juta Jiwa

Perkiraan jumlah orang Palestina pada akhir tahun 2021 adalah sekitar 14 juta. 5,3 juta tercatat di Negara Palestina (3,2 juta berada di Tepi Barat dan 2,1 juta lainnya berada di Jalur Gaza), sekitar 1,7 juta orang Palestina di wilayah pendudukan 1948 (wilayah Israel saat ini), dan hampir 7 juta menjadi diaspora di berbagai negara (6,3 juta berada di berbagai negara Arab dan sekitar 750.000 berada di luar negeri).

BY 4adminEdited Thu,06 Jan 2022,12:39 PM

Ramallah, SPNA - Direktur Biro Pusat Statistik Palestina, Ola Awad, sebagaimana dilansir Palestina Today, pada Rabu (30/12/2021), meninjau kondisi orang Palestina pada penghujung tahun 2021, menjelang Tahun Baru 2022, di mana hasilnya sebagai berikut:

Jumlah Orang Palestina di Seluruh Dunia Mencapai 14 Juta Jiwa

Perkiraan jumlah orang Palestina pada akhir tahun 2021 adalah sekitar 14 juta. Sebanyak 5,3 juta jiwa tercactat berada Negara Palestina )3,2 juta di Tepi Barat dan dan 2,1 juta di Jalur Gaza), sekitar 1,7 juta jiwa menghuni wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948, dan hampir tujuh juta menjadi diaspora di berbagai negara (6,3 juta berada di berbagai negara Arab dan sekitar 750.000 berada di luar negeri. 

Sepertiga Penduduk Palestina berusia di Bawah 15 Tahun

Persentase penduduk Palestina dalam katagori kelompok usia 0-14 tahun pada akhir tahun 2021 diperkirakan mencapai 38 persen dari total populasi di Palestina, dengan 36 persen di Tepi Barat dan 41 persen di Jalur Gaza. Tercatat bahwa persentase individu berusia 65 tahun ke atas telah menurun, di mana persentase mereka pada akhir tahun 2021 diperkirakan hanya sekitar 3 persen di Palestina (4 persen di Tepi Barat dan 3 persen di Jalur Gaza).

Tingkat Kesuburan Menurun

Tingkat kesuburan rakyat Palestina selama periode (2017-2019) turun menjadi 4 kelahiran, dibandingkan 5 kelahiran pada tahun 1999. Rata-rata tingkat kesuburan keluarga Palestina menurun menjadi 5 anggota pada tahun 2020 dibandingkan dengan sekitar 6 anggota pada tahun 2000 (5 anggota di Tepi Barat dan 6 anggota di Jalur Gaza)

Realitas Penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza

Jumlah siswa di sekolah pada tahun ajaran 2020/2021 di Palestina mencapai 1.338.353 (665.294 laki-laki dan 673.059 perempuan), sebanyak 746.869 siswa di Tepi Barat (367.717 laki-laki dan 379.152 perempuan), dan sebanyak 591.484 siswa di Jalur Gaza (297.577 laki-laki dan 293.907 perempuan).

Jumlah mahasiswa yang terdaftar di perguruan tinggi pada tahun ajaran 2020/2021 di Palestina berjumlah 214.765 mahasiswa (82.179 laki-laki dan 132.586 perempuan), sebanyak 136.920 mahasiswa Tepi Barat (48.830 laki-laki dan 88.090 perempuan) dan 77.845 mahasiswa di Jalur Gaza (33.349 laki-laki dan 44.496 perempuan).

Sedangkan jumlah alumni perguruan tinggi pada tahun ajaran 2019/2020 di Palestina mencapai 41.137 (di antaranya 15.228 laki-laki dan 25.909 perempuan), sebanyak 28.668 alumni perguruan tinggi di Tepi Barat (9.791 laki-laki dan 18.877 perempuan), dan sebanyak 12.469 alumni perguruan tinggi di Jalur Gaza (5.437 laki-laki dan 7.032 perempuan).

Dampak Covid-19 terhadap Rakyat Palestina

Dampak pandemi Covid-19 masih terus berlanjut pada rakyat Palestina, di mana hingga pada 28 Desember 2021, Palestina telah kehilangan lebih dari 4.900 penduduknya, lebih dari 470.000 lainnya terinfeksi (51 persen di antaranya merupakan perempuan), dan masih banyak yang menderita akibat Covid-19 ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, hingga tanggal 28 Desember 2021, Kementerian Kesehatan Palestina telah memvaksinasi lebih dari 1,8 juta penduduk Palestina.

Dalam hasil survei terkait dampak pandemi Covid-19 selama periode Juni-Desember 2020, menunjukkan bahwa sekitar 84 persen keluarga Palestina menyatakan keprihatinan tentang infeksi Covid-19 (36 persen di antaranya sangat khawatir terkait infeksi Covid-19), di mana sebanyak 15 persen keluarga Palestina mengonfirmasi bahwa setidaknya salah satu dari anggota keluarga mereka terinfeksi virus. 31 persen keluarga yang salah satu anggota keluarganya terinfeksi mengaku bahwa anggota keluarga mereka yang terinfeksi diintimidasi secara sosial.

Upaya Penduduk Palestina Menghadapi Covid-19

Adapun tindakan yang dilakukan penduduk Palestina jika terinfeksi virus Covid-19, sebanyak 96 persen pasien dinyatakan menjalani karantina di rumah, 81 persen hanya mengonsumsi vitamin atau antibiotik tanpa dirujuk ke pusat kesehatan, 84 persen hanya mengonsumsi obat-obat tradisional tanpa dirujuk ke pusat kesehatan mana pun, 32 persen mengunjungi pusat kesehatan yang tidak khusus menangani pasien Covid-19, dan hanya 48 persen penduduk Palestina yang mengunjungi pusat kesehatan khusus Covid-19.

Proses Terinfeksi

Terkait proses penularan, 30 persen mereka yang terinfeksi menunjukkan bahwa mereka terinfeksi selama kunjungan ke rumah keluarga dan teman, 22 persen terinfeksi dari tempat kerja, 10 persen terinfeksi dalam pesta pernikahan atau rumah duka, 8 persen terinfeksi dari rumah sakit dan pusat perawatan kesehatan, 8 persen dari sekolah dan kampus. Di sisi lain, sebanyak 16 persen yang terinfeksi tidak mengetahui dari mana mereka terinfeksi. 

Antibodi Penduduk Palestina terhadap Covid-19

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan sebuah organisasi yang bekerja sama dengan Universitas Arab Amerika selama bulan September-Oktober tahun 2021, yang menargetkan individu 18 tahun ke atas di Tepi Barat, menemukan bahwa sebanyak 76 persen dari tubuh individu ini telah mengembangkan antibodi terhadap virus, di mana tidak ada perbedaan signifikan antara laki-laki (79 persen) dan perempuan (78 persen).

Sementara itu, ada perbedaan signifikan berdasarkan kelompok usia yang berbeda, di mana angka tertinggi adalah individu 50 tahun ke atas yang mencapai sekitar 84 persen, diikuti individu pada kelompok usia 30-49 tahun dengan angka 78 persen, dan pada kelompok usia 18-29 tahun, yang mencapai 69 persen.

Serangan Israel Terus Meningkat

Di antara kebijakan sistematis Israel untuk mencabut Palestina dari tanahnya, adalah serangan pasukan pendudukan Israel dan pemukim yang merebut tanah, menghancurkan rumah, dan menyerang penduduk Palestina terus menerus di berbagai tempat, terutama di Sheikh Jarrah dan Silwan di Yerusalem, termasuk desa Burqa dan Beita di utara Tepi Barat.

Otoritas pendudukan Israel menghancurkan 975 bangunan Palestina selama tahun 2020, sekitar 30 persen di antaranya berada di provinsi Yerusalem, di mana kasusnya meningkat 45 persen dibandingkan pada tahun 2019. Di saat yang sama, otoritas pendudukan Israel sedang membangun ratusan unit permukiman ilegal (berdasarkan undang-undang internasional), di mana pada saat ini terdapat sebanyak lebih dari 700.000 pemukim Israel, yang tinggal di 151 permukiman yang telah didirikan di tanah Palestina di Tepi Barat.

Jumlah tahanan Palestina yang dipenjara di penjara pendudukan Israel mencapai 4.650 pada 22 Desember 2021 (berdasarkan data Komite Urusan Tahanan dan Mantan Narapidana), termasuk di antaranya 200 anak-anak dan 40 perempuan.

(T.FJ/S: Palestina Today)

leave a reply
Posting terakhir