Rencana Besar Yahudisasi Tembok Al-Buraq Masjid Al-Aqsha

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan bahwa rencana lima tahun akan membantu pengembangan infrastruktur yang diperlukan bagi salah satu tempat paling suci dan paling penting bagi orang-orang Yahudi tersebut, dan akan meningkatkan kedatangan banyak pengunjung lain.

BY 4adminEdited Tue,18 Jan 2022,01:41 PM

Yerusalem, SPNA - Pemerintah pendudukan Israel, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Senin (17/01/2022), telah menyetujui rencana anggaran sebanyak 35 juta dolar, yang bertujuan untuk mengubah bentuk dan karakter halaman Al-Buraq, yang berdekatan dengan dinding barat Masjid Al-Aqsha.

Berdasarkan penyataan yang dikeluarkan oleh otoritas pemerintah pendudukan, sejumlah infrastruktur akan dibangun, pintu masuk dan keluar dari Tembok Al-Buraq akan dibuka dan akan dihubungkan dengan transportasi umum. Program pendidikan juga akan dikembangkan untuk mendorong siswa Yahudi untuk mendatangi Tembok Al-Buraq.

Anggaran yang akan digunakan rencananya akan diambil dari alokasi Kantor Perdana Menteri Pendudukan Israel, Kementerian Pertahanan, Pendidikan, Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Transportasi, Pariwisata, Kebudayaan, Olahraga, Teknologi, Imigrasi, dan Shin Bet.

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan bahwa rencana lima tahun akan membantu pengembangan infrastruktur yang diperlukan bagi salah satu tempat paling suci dan paling penting bagi orang-orang Yahudi tersebut, dan akan meningkatkan kedatangan banyak pengunjung lain.

Berdasarkan laporan dari surat kabar Israel Hayom, jumlah orang yang mengunjungi Tembok Al-Buraq antara tahun 2015-2020 berjumlah 12 juta orang.

Di tembok yang juga dikenal dengan Tembok Ratapan ini orang-orang Yahudi melakukan ritual salat, yang berada di bawah kendali otoritas pendudukan Israel.

Palestina dan Departemen Wakaf Islam di Yerusalem menyatakan bahwa Tembok dan Lapangan Al-Buraq, yang dikuasai oleh otoritas pendudukan Israel, merupakan Tembok Barat Masjid Al-Aqsha dan bagian dari tanah wakaf milik umat Islam, serta bagian dari Masjid Al-Aqsha.

Berdasarkan laporan pejabat resmi dan otoritas sipil Palestina, dalam beberapa tahun terakhir ini, otoritas pendudukan Israel mempercepat operasi permukiman ilegal dan sejumlah proyek Yahudisasi di Yerusalem Timur, untuk menghilangkan karakteristik Palestina, terutama di Kota Tua.

Pada akhir Juni 2020, Kementerian Luar Negeri Yordania yang bertanggung jawab atas Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, mengutuk keputusan Israel untuk membangun lift yang menghubungkan bagian Kota Tua Yerusalem dengan Tembok Al-Buraq.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir