Bennett: Selama Saya PM Israel, Perjanjian Oslo Tidak Akan Pernah Dilaksanakan

“Selama saya menjadi perdana menteri, tidak akan ada implementasi Perjanjian Oslo,” kata Bennett dalam sebuah wawancara dengan Israel Today, yang mengacu pada Perjanjian Oslo 1993 antara Israel dan Palestina, yang mencakup pengakuan Israel atas hak Palestina untuk mendirikan pemerintahan sendiri yang mandiri.

BY 4adminEdited Sat,29 Jan 2022,01:57 PM

Tel Aviv, SPNA - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, pada Kamis (27/01/2022), menyatakan bahwa dirinya menentang pembentukan negara Palestina dan menyebut bahwa Perjanjian Oslo tidak akan pernah dilaksanakan dilaksanakan selama ia menjadi perdana menteri.

“Selama saya menjadi perdana menteri, tidak akan ada implementasi Perjanjian Oslo,” kata Bennett dalam sebuah wawancara dengan Israel Today, yang mengacu pada Perjanjian Oslo 1993 antara Israel dan Palestina, yang mencakup pengakuan Israel atas hak Palestina untuk mendirikan pemerintahan sendiri yang mandiri.

Bennett menambahkan bahwa dirinya dari partai sayap kanan, dan sikapnya tidak berubah. Ia masih akan menentang pembentukan negara Palestina.

“Saya tidak akan membiarkan negosiasi politik terkait garis negara Palestina, dan saya tidak siap untuk bertemu dengan salah satu pemimpin Otoritas Palestina,” ujar Bennett.

Terkait pertemuan baru-baru ini yang diadakan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, dan Menteri Pertahanan, Benny Gantz, dengan pejabat Palestina, Bennett mengatakan bahwa mereka berdua tidak memiliki wewenang untuk bertindak atas masalah politik.

Dalam lebih dari satu kesempatan, Bennett menyatakan penolakan terhadap pembentukan negara Palestina, sementara Otoritas Palestina menganggap pernyataan sebagai bentuk sikap ideologi kolonialis yang menolak perdamaian.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir