Jenewa, SPNA - Sebanyak 67 organisasi internasional dan komite jaringan hak asasi manusia melawan pendudukan Israel, 279 akademisi dan peneliti dari 45 negara di seluruh dunia, pada Senin (21/03/2022), menyerukan PBB dan negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi pada negara pendudukan Israel, sebagai akibat dari pendudukannya atas wilayah Palestina dan penerapan rezim apartheid.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Gerakan Akademik Internasional Anti Pendudukan dan Apartheid, Ramzi Odeh, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Senin, yang bertepatan dengan Hari Internasional Anti Apartheid.

Ia menyebutkan bahwa pernyataan untuk menjatuhkan sanksi tersebut merupakan ungkapan hati nurani masyarakat internasional yang mendukung keadilan hak-hak rakyat Palestina dan juga keprihatinan terhadap standar ganda negara-negara Barat terhadap isu Palestina dibandingkan dengan krisis Ukraina.

Ramzi Odeh menunjukkan bahwa seruan untuk menjatuhan sanksi kepada Israel akan disampaikan dalam pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia sesi ke-49, yang akan membahas masalah pendudukan Israel dan serangan terus menerus terhadap rakyat Palestina. Penyataan seruan sanksi ini juga akan dikirim ke Uni Eropa, kedutaan besar, dan sejumlah perwakilan negara yang saat ini beroperasi di Negara Palestina.

Ramzi Odeh mengucapkan terima kasih kepada semua organisasi dan akademisi dalam penandatangan pernyataan seruan sanksi dan setiap pihak yang berkontribusi dalam penyebaran hak-hak Palestina, termasuk Gerakan Akademik Yordania untuk Mendukung Hak-Hak Rakyat Palestina, Jaringan Demokratik Maroko untuk Solidaritas Bersama Rakyat, Gerakan Mauritania Anti Pendudukan dan Apartheid, Persatuan Nasional LSM Palestina, dan Koalisi Pendidikan Palestina.

(T.FJ/S: Wafa)