Ramallah, SPNA - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada Minggu (27/03/2022) mengkritik kebijakan standar ganda yang dipraktikkan Barat terkait operasi militer Rusia di Ukraina, di mana Barat mengabaikan kejahatan pendudukan Israel atas Palestina.

Hal ini disampaikan Abbas dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, di Ramallah.

“Perang (Rusia) ini menunjukkan standar ganda yang mencolok terhadap kejahatan pendudukan Israel, yang merupakan kejahatan pembersihan etnis dan diskriminasi rasial, sebagaimana telah diakui oleh organisasi hak asasi manusia,” sebut Abbas.

Abbas menyebutkan bahwa Palestina tidak menemukan siapa pun untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan yang mereka lakukan, yang bertindak sebagai negara yang mengangkangi hukum.

“Apa yang terjadi di Palestina tidak dapat ditoleransi dan status hukum internasional tidak dapat dipisahkan dari kejahatan ini. Kami bertanya-tanya akankah dominasi otoritas pendudukan Israel atas rakyat Palestina, penghinaan terhadap martabat mereka, dan pelanggaran hak-hak Palestina, terus berlanjut, tanpa adanya tindakan dan metode yang mengarah untuk mengakhiri pendudukan ini?” kata Abbas.

Sebelumnya, organisasi hak asasi manusia dunia, Amnesty International dan Human Rights Watch telah menyatakan bahwa otoritas pendudukan Israel menerapkan sistem apartheid di wilayah Palestina yang diduduki.

(T.FJ/S: Palinfo)