Israel Percepat Pembangunan Tembok Apartheid Baru Ratusan Kilometer

Pada tanggal 23 Juni 2002, pemerintah pendudukan Israel mulai melakukan pembangunan tembok apartheid di Tepi Barat. Tembok apartheid ini memiliki panjang sekitar 770 km, dan mengisolasi area seluas 733 kilometer per segi. Melalui tembok timur, otoritas pendudukan merebut dan mengisolasi tanah Palestina di Lembah Yordan, yang merupakan pusat sumber utama makanan untuk rakyat Palestina.

BY 4adminEdited Tue,05 Apr 2022,01:45 PM

Tel Aviv, SPNA - Kepala Staf Tentara Pendudukan Israel, Aviv Kohavi, sebagaiman dilansir t, pada Senin (04/04/2022), telah menyetujui percepatan pembangunan tembok apartheid baru di daerah Salem, timur Umm Al-Fahm, hingga ke perbatasan kota Yerusalem.

Media Israel melaporkan bahwa tembok tersebut mirip tembok yang dibangun di Tepi Barat, yang menggunakan rangkaian beton.

Tembok apartheid, yang dimulai di desa Salem di Tepi Barat bagian utara, merupakan bagian pertama yang dibangun pada tahap pertama proyek Yahudisasi ini.

Tembok apartheid ini dimulai dari sebuah kota dan akan mencapai Kafr Qassem, selatan Qalqilya. Bagian ini mencakup kota Umm Al-Fahm di dalam Palestina yang diduduki tahun 1948, dan juga mencapai pemukiman Elkana di timur Kafr Qassem.

Tembok apartheid juga akan didirikan antara desa Baqa Al-Sharqiah dan Baqa Al-Gharbiyye, dengan panjang di bagian ini mencapai sekitar 128 km.

Tembok apartheid akan sangat merugikan penduduk Palestina di daerah yang diduduki pada tahun 1948, yang terletak di sebelah barat “Garis Hijau”, yang berdekatan dengan pagar apartheid, di sejumlah desa dalam Al-Musallas, kota Umm al-Fahm dan lain-lain.

Pada tanggal 23 Juni 2002, pemerintah pendudukan Israel melakukan pembangunan tembok apartheid di Tepi Barat. Tembok apartheid ini memiliki panjang sekitar 770 km, dan mengisolasi area seluas 733 kilometer per segi. Melalui tembok timur, otoritas pendudukan merebut dan mengisolasi tanah Palestina di Lembah Yordan, yang merupakan pusat sumber utama makanan untuk rakyat Palestina.

Tembok tersebut mencegah Palestina mengeksploitasi lebih dari sepertiga wilayah Tepi Barat, dan mengisolasi puluhan sumur artesis dan lahan pertanian.

Pembatasan dan tekanan yang diterapkan oleh otoritas pendudukan Israel terhadap penduduk Palestina di Umm Al-Fahm, telah menyebabkan banyak korban jiwa dari penduduk sipil Palestina yang melakukan operasi melawan pasukan pendudukan Israel.

Operasi terakhir dilakukan oleh Ayman dan Khaled Agbariya, di mana dua pemukim tewas dalam serangan penembakan di kota Hadera, utara Palestina yang diduduki.

Semua kawasan Palestina mencatat meningkatnya operasi perlawanan, termasuk upaya penembakan dan pelemparan bom molotov dan batu dalam menghadapi kejahatan dan kekerasan yang terus menerus dilakukan pasukan pendudukan Israel, baik operasi Yahudisasi, penghancuran bangunan milik penduduk Palestina, dan penganiayaan terhadap penduduk sipil Palestina.

Perlawanan Palestina terus dilakukan di tengah meningkatnya serangan pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, terutama selama bulan Ramadhan ini.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Umumkan Dimulainya Pembangunan Tembok Apartheid Baru di Utara Tepi Barat

Pada tanggal 23 Juni 2002, pemerintah pendudukan Israel mulai melakukan pembangunan tembok apartheid di Tepi Barat. Tembok apartheid ini memiliki panjang sekitar 770 km, dan mengisolasi area seluas 733 kilometer per segi. Melalui tembok timur, otoritas pendudukan merebut dan mengisolasi tanah Palestina di Lembah Yordan, yang merupakan pusat sumber utama makanan untuk rakyat Palestina.