Hamas Komentari Isu “Genjatan Senjata” dengan Israel

“Hambatan yang dilakukan pendudukan Israel tidak akan menghalangi kami untuk melindungi Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha dari aksi terorisme terus-menerus dan ekstremisme gerombolan pemukim,” kata Zahir Jabarin.

BY 4adminEdited Sun,17 Apr 2022,02:06 PM

Gaza, SPNA - Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), pada Sabtu (16/04/2022), menyangkal adanya aksi gencatan senjata dengan Israel, yang menekankan bahwa apa yang diedarkan media Israel dan sejumlah Arab tidak benar dan tidak berdasar.

Terkait hal ini, seorang anggota biro politik Hamas, Zaher Jabarin, mengatakan bahwa Hamas masih terus melanjutkan upaya lapangan dan kontak politik untuk menghentikan agresi Zionis terhadap rakyat dan tempat-tempat suci Palestina kami, terutama Masjid Al-Aqsha.

“Tidak ada gencatan senjata dengan otoritas pendudukan Israel dan bahwa hal yang diedarkan melalui media Israel dan Arab tidak benar dan tidak berdasar,” tegas Zaher Jabarin.

Jabarin meminta penduduk Palestina di Tepi Barat dan di Palestina yang diduduki tahun 1948 (wilayah Israel saat ini), untuk melanjutkan perjalanan dan ziarah ke Masjid Al-Aqsha.

“Hambatan yang dilakukan pendudukan Israel tidak akan menghalangi kami untuk melindungi Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha dari aksi terorisme terus-menerus dan ekstremisme gerombolan pemukim,” kata Zahir Jabarin.

Ia menyatakan bahwa rakyat Palestina dan gerakan perlawanan untuk menghadapi rencana otoritas pendudukan Israel akan tetap berada di semua lokasi dan arena Yerusalem dan selalu siap dalam membela Yerusalem dan Al-Aqsha.

Sedikitnya 152 penduduk Palestina terluka, pada pagi Jumat (15/04/2022), sebagai akibat serbuan dan serangan pasukan pendudukan Israel ke Masjid Al-Aqsha, setelah ribuan orang melakukan salat subuh di kompleks suci tersebut.

Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa pihaknya melarikan korban dari dalam Masjid Al-Aqsha setelah mereka menjadi korban peluru karet, bom suara, dan pemukulan, ke Rumah Sakit Al-Makassed dan rumah sakit lapangan yang terletak di dalam masjid. Bulan Sabit Merah mencatat bahwa pasukan pendudukan Israel menghalangi petugas ambulans dan mencegah pihaknya membawa sejumlah korban luka-luka.

Rumah Sakit Al-Makassed menyebutkan sebanyak 40 korban luka yang mereka terima, delapan orang di antaranya dirawat di ruang pemulihan, dan sejumlah operasi sedang dilakukan pada korban luka lainnya.

Imam Masjid Al-Aqsa, Syeikh Omar Al-Kiswani, mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap setidaknya 400 penduduk Palestina dari dalam masjid, khususnya dari ruangan salat Masjid Al-Qibli.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir