Yerusalem, SPNA - Badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Rabu (11/05/2022), menyerukan penyelidikan atas pembunuhan wartawan senior Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh, di Tepi Barat yang diduduki.
“Kami ingin ada penyelidikan penuh atas pembunuhan wartawan tersebut,” kata Farhan Haq, wakil juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, dalam konferensi pers.
Shireen Abu Akleh meninggal dunia setelah ditembak pasukan pendudukan Israel ketika meliput serangan Israel di kamp Jenin, pada Rabu (11/05/2022).
Farhan Haq meminta Otoritas Palestina dan komunitas internasional untuk terlibat dalam menyelidiki pembunuhan jurnalis Shireen Abu Akleh.
Pemerintah otoritas Israel mengumumkan bahwa pihaknya akan membentuk tim yang akan menyelidiki pembunuhan Shireen Abu Akleh, di mana ia dilaporkan ditembak mati oleh tentara Israel. Sementara itu, Israel juga sempat membuat tuduhan bahwa Shireen Abu Akleh terbunuh akibat penembakan dari pihak Palestina.
Shireen Abu Akleh merupakan jurnalis Palestina-Amerika yang bekerja sebagai reporter untuk saluran berbahasa Arab Al-Jazeera selama 25 tahun. Ia merupakan nama yang terkenal di Timur Tengah selama puluhan tahun melaporkan aksi kejahatan dan kekerasan di wilayah Palestina yang dilakukan pasukan pendudukan Israel.
Shireen Abu Akleh adalah salah satu jurnalis terkemuka dunia Arab, seorang reporter senior yang digambarkan sebagai “Salah satu jurnalis Arab yang berpengaruh dan terkenal”. Karirnya jurnalisnya termasuk pelaporan peristiwa besar Palestina di antaranya Intifadah Kedua, serta laporan analisis politik Israel. Shireen Abu Akleh mengilhami banyak orang Palestina dan Arab lainnya untuk mengejar karir di bidang jurnalisme.
Ia ditembak dan dibunuh saat melaporkan serangan pasukan pendudukan Israel di kota Jenin di Tepi Barat. Kantor berita Al-Jazeera dan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Shireen Abu Akleh dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel.
Jurnalis Agence France-Presse (AFP) juga melaporkan bahwa pasukan Israel telah menembak dan membunuhnya. Laporan sejumlah saksi mata, pernyataan negara lain, dan lembaga non-pemerintah juga menyatakan bahwa pembunuhannya dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.
(T.FJ/S: RT Arabic)