Nablus, SPNA - Seorang pemukim Israel, pada Jumat sore (20/05/2022), menabrak seorang anak Palestina dengan sengaja di pintu masuk kota Beita, selatan Nablus, Tepi Barat.
Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa anak Palestina tersebut menderita luka ringan dan memar setelah seorang pemukim Israel menabraknya di persimpangan kota Beita. Anak tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Insiden penabrakan dengan sengaja yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap pejalan kaki Palestina di jalan-jalan Tepi Barat sering terjadi.
Pada 6 Januari, Mustafa Yassin Filna, yang berasal dari desa Safa, sebelah barat Ramallah, meninggal dunia setelah ditabrak oleh seorang pemukim Israel dalam perjalanan ke tempat kerjanya di dalam wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948.
Sebelumnya lagi, Ghadeer Masalma (60 tahun), meninggal dunia setelah ditabrak dengan sengaja oleh kendaraan pemukim Israel di dekat kota Sinjil, timur laut Ramallah pada 24 Desember 2021.
Para pemukim Israel, dengan sengaja memprovokasi warga Palestina melalui serangkaian kejahatan dan serangan terhadap jiwa dan harta benda dan jiwa, sepertia aksi penabrakan secara sengaja, penghancuran lahan pertanian, pengracunan hewan ternak, hingga serangan ke rumah penduduk Palestina.
Data dari organisasi hak asasi manusia Israel, Peace Now, menunjukkan bahwa saat ini ada sekitar 666.000 pemukim Israel, yang tersebar di sebanyak 145 permukiman besar, dan 140 pusat permukiman lainnya (secara tanpa izin) di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Sebelumnya, pada akhir 2021, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan keprihatinan besar atas pembangunan unit permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
“Semua permukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional, dan akan tetap menjadi hambatan utama bagi perdamaian, serta harus segera dihentikan,” sebut Tor Wencesland.
(T.FJ/S: Palinfo)