Jenin, SPNA - Sebagaimana dilaporkan Palinfo, pada Rabu (29/06/2022), sejak awal tahun 2022 hingga akhir Juni, sebanyak 27 penduduk Palestina yang berasal dari Jenin, meninggal dunia setelah ditembak peluru pasukan pendudukan Israel.
Selama bulan Februari, Muhammad Akram Abu Salah (17 tahun), yang berasal dari Al-Yamoun, ditembak mati oleh pendudukan pada 14 Februari.
Pada bulan Maret, Jenin mencatat sebanyak lima penduduk Palestina meninggal dunia. Abdullah Ahmed Al-Hosari (23 tahun) dari kamp Jenin, Shadi Khaled Najm (19 tahun), dan Diaa Ahmed Hamarsha (27 tahun), di mana jenazahnya masih ditahan. Selain itu, Sanad Muhammad Abu Attia (17 tahun), dan Yazid Nidal Saadi (23 tahun), juga meninggal dunia setelah ditembak pasukan pendudukan Israel.
Pada bulan April tercatat 11 penduduk Palestina meninggal dunia di kota Jenin, seperti Khalil Muhammad Tawalbeh (24 tahun), Saeb Taysir Abhera (30 tahun), Raad Fathi Khazem (29 tahun), Ahmed Nasser Al-Saadi (23 tahun), dan Muhammad Hussein Zakarneh (17 tahun).
Selanjutnya korban meninggal dunia lainnya pada bulan April, setelah ditembak pasukan pendudukan Israel adalah Shas Fouad Kammaji (29 tahun), yang merupakan saudara dari tahanan Ayham Kammaji, Mustafa Faisal Abu Al-Rub (31 tahun), Shawkat Kamal Abed (17 tahun). dan Hanan Mahmoud Khaddour (18 tahun), Lotfi Ibrahim Al-Labadi (20 tahun), dan Ahmed Muhammad Massad (21 tahun).
Pada bulan Mai, dua penduduk Palestina dari Jenin meninggal dunia, yaitu Daud Muhammad Al-Zubaidi (43 tahun), saudara dari tahanan Palestina yang pernah kabur dari tahanan Israel Zakaria Al-Zubaidi, dan Amjad Walid Fayed (17 tahun).
Pada bulan Juni, kota Jenin mencatat sebanyak enam penduduk Palestina meninggal dunia, yaitu Bilal Awad Kabha (24 tahun), Samih Jamal Amarneh (35 tahun), Baraa Kamal Lahluh (24 tahun), Youssef Nasser Salah (22 tahun), Laith Salah Abu Sorour (24 tahun), dan Muhammad Maher Marei (23 tahun).
Adapun penduduk Palestina yang meninggal dunia di Jenin, tetapi berasal dari provinsi lain, di antaranya adalah Seif Hefzy Abu Libdeh (29 tahun), dari Nour Syams, dan Shireen Abu Aqleh (51 tahun), yang berasal dari Yerusalem.
(T.FJ/S: Palinfo)