Shtayyeh: Israel Manfaatkan Jenazah Penduduk Palestina di Laboratorium Medis

Shtayyeh juga meminta universitas internasional untuk menekan otoritas pendudukan Israel untuk segera membebaskan semua jenazah penduduk Palestina yang ditahan, sehingga keluarga mereka dapat mendoakan dan menguburkan jenazah mereka dengan layak.

BY 4adminEdited Wed,06 Jul 2022,12:50 PM

Ramallah, SPNA - Perdana Menteri Palestina, Muhammad Shtayyeh, pada Selasa (05/07/2022), menuduh sejumlah universitas Israel menggunakan jenazah penduduk Palestina di laboratorium perguruan tinggi kedokteran.

Muhammad Shtayyeh menggambarkan permasalah tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap hak asasi manusia, terhadap prinsip-prinsip, dan etika ilmiah.

“Otoritas pendudukan Israel meningkatkan rasa sakit penduduk Palestina yang berduka atas kehilangan anak-anak mereka dengan menahan jenazah mereka, karena ternyata jenazah-jenazah (Palestina) ini digunakan di laboratorium kedokteran di sejumlah universitas Israel. Ini adalah pelanggaran nyata hak asasi manusia, nilai, prinsip, dan etika ilmiah,” kata Shtayyeh ketika berbicara tentang korban Palestina yang telah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel sejak awal tahun 2022 ini, di Ramallah.

Shtayyeh meminta universitas internasional untuk memboikot sejumlah universitas Israel yang terlibat dalam penahanan jenazah penduduk Palestina dan menekan otoritas pendudukan Israel untuk berhenti melanggar hak asasi manusia terkait jenazah korban pembunuhan.

Shtayyeh juga meminta universitas internasional untuk menekan otoritas pendudukan Israel untuk segera membebaskan semua jenazah penduduk Palestina yang ditahan, sehingga keluarga mereka dapat mendoakan dan menguburkan jenazah mereka dengan layak.

Shtayyeh menunjukkan bahwa jumlah penduduk Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel sejak awal tahun 2022 ini telah mencapai 78 jiwa, termasuk di antaranya 15 anak-anak.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir