Tel Aviv, SPNA - Lembaga hak asasi manusia Israel, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Rabu (17/07/2022), B’Tselem Israel menggantung baliho di Betlehem, di jalan yang akan dilewati Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat, untuk mengingatkan rezim apartheid terhadap Palestina.
Baliho dan layar elektronik digantung di ruang publik bertuliskan “Mr President, This is Apartheid”.
“Kebijakan Amerika didasarkan pada perspektif yang melihat bahwa ada dua rezim terpisah yang berkuasa, satu rezim demokrasi yang stabil (di dalam Garis Hijau) dan yang kedua adalah rezim pendudukan sementara (di luar Garis hijau),” kata B’Tselem.
Pada Januari 2021, B’Tselem menerbitkan sebuah makalah yang mengklarifikasi bahwa perspektif tersebut menyajikan realitas yang salah, karena wilayah yang dikendalikan oleh Israel adalah semua daratan yang terbentang antara sungai dan laut. Ini dikuasai oleh satu rezim yang sama, yang berusaha untuk membangun superioritas Yahudi atas Palestina, yaitu rezim apartheid.
“Jika bukan karena dukungan Amerika yang terus-menerus, Israel tidak akan mampu menangani lagi kawasan ini melalui rekayasa politik, geografis, dan demografis. Selama 55 tahun Israel memiliki kendali militer atas penduduk (Palestina) yang dirampas haknya, mencaplok Yerusalem Timur, dan menerapkan kebijakan diskriminasi yang sistematis terhadap penduduk Palestina,” sebut B’Tselem.
Presiden AS Joe Biden tiba di Israel, pada Rabu (13/07/2022) dan disambut di Bandara Ben Gurion oleh Presiden Israel, Isaac Herzog, dan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid.
(T.FJ/S: RT Arabic)