Setelah Lebih Sebulan, Israel Baru Serahkan Jenazah Saadia Matar

Otoritas pendudukan Israel telah menahan 51 jenazah penduduk Palestina sejak 2016, dengan tujuan menggunakannya sebagai “alat negosiasi” dalam perjanjian pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan Palestina. Berdasarkan laporan organisasi hak asasi manusia Palestina, otoritas pendudukan Israel juga menolak untuk mengungkapkan nasib 68 penduduk Palestina yang hilang lainnya.

BY 4adminEdited Sat,13 Aug 2022,04:13 PM

Ramallah, SPNA - Otoritas Umum Urusan Sipil di Ramallah, pada Kamis (11/08/2022), mengatakan bahwa otoritas pendudukan menyerahkan jenazah tahanan Palestina, Saadia Farajallah Matar (68 tahun), pada Kamis siang.

Pihak berwenang mengindikasikan, dalam sebuah pernyataan singkat bahwa petugas Bulan Sabit Merah Palestina dan keluarga almarhumah menerima jenazahnya, di pos pemeriksaan Tarqumiya.

Saadia Farajallah yang ditahan di penjara pendudukan Israel dan meninggal dunia pada tanggal 2 Juli lalu. Ia ditahan di penjara “Damoon”, yang diperuntukkan khusus bagi tahanan perempuan Palestina. Sementara, Saadia Farajallah sendiri berasal dari kota Idhna, Hebron, di selatan Tepi Barat yang diduduki.

Pasukan pendudukan Israel menangkap Saadia Farajallah pada 18 Desember 2021, setelah memukulinya di dekat Masjid Ibrahimi, di pusat kota Hebron. Saadia Farajallah merupakan ibu dari delapan orang anak.

Otoritas pendudukan Israel telah menahan 51 jenazah penduduk Palestina sejak 2016, dengan tujuan menggunakannya sebagai “alat negosiasi” dalam perjanjian pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan Palestina. Berdasarkan laporan organisasi hak asasi manusia Palestina, otoritas pendudukan Israel juga menolak untuk mengungkapkan nasib 68 penduduk Palestina yang hilang lainnya.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Hampir 2 Bulan Tewas, Israel Baru Serahkan Jenazah Israa Khuzaymah

Menurut data Palestina, sejak Oktober 2015, pasukan pendudukan Israel telah menahan jenazah penduduk Palestina lebih dari 250 orang yang mati syahid atau yang dibunuh oleh pasukan pendudukan, di mana sebagian besar dari jenazah tersebut dibebaskan atau diserahkan kemudian.

Setelah Lebih Sebulan, Penduduk Gaza Kembali Bisa Salat di Masjid

Namun, Kementerian Dalam Negeri tetap mempertahankan penutupan toko dan pasar yang berkelanjutan, mencegah pergerakan kendaraan, dan sambil terus menerapkan jam malam. Pembatasan ini diberlakukan sejak 3 Desember lalu, sebagai bagian dari tindakan pencegahan virus Corona yang merebak di Jalur Gaza.