Dari Tindakan Aniaya, Penggusuran, Penangkapan, Hingga Tragedi Pembunuhan; Inilah Daftar Tindakan Brutal Israel di Bulan Agustus

Ramallah, SPNA – Dinas Perhubungan di Provinsi Al-Quds (01/09/2022) melaporkan sejumah pelanggaran hukum Israel di bulan Agustus tahun 2022. Pelanggaran tersebut mencakup tindakan aniaya ...

BY 4adminEdited Sat,03 Sep 2022,09:11 AM

Ramallah, SPNA – Dinas Perhubungan di Provinsi Al-Quds (01/09/2022) melaporkan sejumah pelanggaran hukum Israel di bulan Agustus tahun 2022. Pelanggaran tersebut mencakup tindakan aniaya terhadap warga Palestina, penggusuran kediaman mereka, ekspansi hunian ilegal hingga tragedi pembunuhan berdarah dingin.

Pembunuhan Berdarah Dingin Terhadap Remaja Palestina

Salah satu tragedi yang paling disorot di bulan Agustus adalah pembunuhan berdarah dingin terhadap Muhammad Ibrahim Shaham. Pasukan Israel menyerbu kediaman korban yang terletak di Kafr Aqib, Senin  dini hari (15/8/2022) lalu menembaknya di bagian kepala dan dada dari jarak dekat.

Tidak hanya itu, jasad pemuda Palestina berusia 21 tahun tersebut ditahan oleh pasukan Israel dan tidak diserahkan kepada pihak keluarga bersama 18 jasad warga Palestina lainnya yang mengalami nasib yang sama.

Penahanan Gubernur Al-Quds Tanpa Alasan Yang Jelas

Di bulan yang sama pasukan pendudukan Israel juga menerobos ke rumah Gubernur Al-Quds, Adnan Ghaist di wilayah Silwan. Mereka lalu menangkap Ghaist dan memasukkannya ke ruang interogasi di kantor polisi Al-Quds.

Penangkapan tersebut adalah yang ke 35 kali sejak Ghaist bertugas sebagai Gubernur Provinsi Al-Quds tahun 2018 lalu. Ghaist lalu dibebaskan dengan syarat menjadi tahanan rumah.

Menurut Wafanews, Ghaist bukan satu-satunya gubernur Palestina yang menjadi korban tindakan semena-mena pasukan Israel, karena seluruh mantan gubernur Al-Quds juga mengalami nasib yang sama.  

Penyerangan oleh Ektremis Yahudi

Ektremis Yahudi dilaporkan telah melakukan 47 serangan terhadap warga Palestina, 8 diantaranya adalah serangan fisik. Serangan tersebut menyusul hasutan kelompok pendukungan hunian ilegal agar warga Israel memaksa masuk ke Masjid Al-Aqsa bertepatan pada peringatan hancurnya Haikal Sulaiman 7 Agustus lalu.

Luka Akibat Penyerangan Fisik

Pemerintah Al-Quds juga melapokran bahwa pasukan pendudukan Israel kerap melakukan tindak represif terhadap warga Al-Quds di beberapa wilayah. 17 warga mengalami luka fisik akibat ditembak dengan peluru panas, peluru karet serta gas air mata.

Serbuan ke Masjid Al-Aqsa

Di bulan Agustus, tercatat sebanyak 7069 ekstremis Yahudi memaksa masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa dengan perlindungan ketat dari pihak Israel bersenjata lengkap, khususnya pada peringatan runtuhnya Haikal Sulaiman 7 Agustus lalu.

Saat itu, sebanyak 2201 ektremis Yahudi menduduki Masjid Al-Aqsa. Tak sekedar berkunjung, mereka justru melanggar norma dan kesucian Masjid tersebut dengan menggelar festival musik serta tarian di kompleks Al-Aqsa. Mereka juga melakukan penghinaan terhadap Baginda Nabi Muhammad SAW.

Di saat yang sama ekstremis Yahudi dilaporkan melakukan penyerangan fisik terhadap sejumlah marbut Masjid dan mengancam akan menghancurkan Al-Aqsa serta mengusir warga muslim dari kota suci Al-Quds.

Penangkapan Terhadap Warga Palestina

Sebanyak 213 warga Palestina yang berdomisili di Al-Quds juga ditangkap pada Agustus lalu dimana Mahkamah Israel memvonis 15 warga dengan hukuman penjara dan mengasingkan 26 lainnya.

Penggusuran Bangunan Warga

Israel juga menghancurkan 35 kediaman warga Al-Quds secara paksa dan melakukan ekspansi terhadap hunian ilegal di wilayah Al-Quds. Hal ini demi mewujudkan proyek Yahudisasi terhadap Al-Quds dengan menghapus jejak warga Palestina disana serta menambah populasi Yahudi lebih dari 25.000 jiwa di tahun 2030 mendatang.

(T.RS/S:Wafanews)

leave a reply
Posting terakhir

Israel tunda penggusuran di Khan Al-Ahmar hingga pertengahan Agustus

Kejaksaan Agung telah menunda penggusuran rumah warga Khan Al-Ahmar hingga 15 Agustus mendatang. Hal ini dilakukan untuk mendengarkan dakwaan dan bantahan dari kedua belah pihak. Hidup di antara permukiman ilegal Israel, penduduk Khan Al-Ahmar menjalani keseharian mereka tanpa listrik, air, jaringan telekomunikasi, serta jalanan yang rusak.