Israel Halangi Jamaah Muslim Saat Yahudi Mobilisasi Serbuan Besar-Besaran ke Al-Aqsha

Pelaksanaan salat di Masjid Al-Aqsha dibatasi hanya bagi penduduk Palestina di Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki 1948, dan sejumlah kecil penduduk Palestina dari Tepi Barat dan Gaza yang memperoleh izin khusus.

BY 4adminEdited Sat,10 Sep 2022,01:22 PM

Yerusalem, SPNA - Pasukan pendudukan Israel, pada Jumat pagi (10/09/2022), menghalang-halangi kunjungan ratusan penduduk Palestina dari Tepi Barat ke kota Yerusalem untuk melakukan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha.

Hal ini dilakukan pada saat “Organisasi Bait Suci” atau “Komunitas Kuil Yahudi” mulai memobilisasi orang-orang Yahudi untuk melakukan serbuan terbesar ke Al-Aqsha pada akhir bulan ini.

Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel dikerahkan di pos pemeriksaan militer yang mengarah ke Yerusalem dan menghalangi kedatangan jamaah dari Tepi Barat ke Al-Aqsha.

Pelaksanaan salat di Masjid Al-Aqsha dibatasi hanya bagi penduduk Palestina di Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki 1948, dan sejumlah kecil penduduk Palestina dari Tepi Barat dan Gaza yang memperoleh izin khusus.

Di samping itu, ribuan penduduk Palestina menanggapi seruan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan salat Subuh Agung, pada hari Jumat, di Masjid Al-Aqsha, dengan kedatangan sejumlah besar jamaah.

Seruan Palestina tersebut menekankan pentingnya memobilisasi salat Subuh di Al-Aqsha, untuk menggagalkan upaya yahudisasi terus menerus yang menargetkan masjid dan kota suci Yerusalem.

Pada November 2020, seruan “Subuh Agung” diluncurkan untuk pertama kalinya di Masjid Ibrahimi di Hebron, untuk menghadapi bahaya dan serangan yang berulang kali dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi.

Seruan tersebut dilakukan untuk melawan upaya yahudisasi Masjid Ibrahimi, terutama ritual Talmud Yahudi yang dilakukan di dalamnya. Seruan aksi “Subuh Agung” ini kemudian dilakukan juga di Masjid Al-Aqsha, hingga meliputi kota-kota Palestina lainnya.

Sementara itu, “Organisasi Bait Suci” mulai memobilisasi pendukung mereka di kalangan Yahudi untuk melakukan serbuan besar-besaran ke Al-Aqsha pada akhir bulan ini, yang bertepatan dengan Tahun Baru Ibrani.

Organisasi ekstremis Yahudi “The Temple Mount is in Our Hands” mengumumkan penyediaan transportasi bagi para pemukim Israel dari seluruh Palestina yang diduduki, sebagai bagian persiapan untuk melakukan serangan terhadap Al-Aqsha pada musim liburan Yahudi mendatang.

Mobilisasi pemukim Israel untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha dijadwalkan akan dilakukan pada Senin dan Selasa (26 dan 27 September 2022).

Di sisi lain, Palestina juga melakukan seruan memobilisasi jamaah di Masjid Al-Aqsha untuk menanggapi rencana yahudisasi Al-Aqsha.

Pada masa mendatang Palestina akan menyaksikan gelombang besar agresi pemukim Israel terhadap Masjid Al-Aqsha, termasuk serangan, peniupan terompet, ritual Talmud, tarian Yahudi, dan penodaan masjid, dalam upaya untuk mengubah Al-Aqsha sepenuhnya menjadi milik Yahudi. Israel ingin memaksakan realitas baru di Al-Aqsha.

Menurut rencana, otoritas pendudukan Israel, selama tanggal 26 dan 27 September, yang bertepatan dengan "Tahun Baru Ibrani", Organisasi dan Komunitas-Komunitas Bait Suci berusaha melakukan peniupan terompet beberapa kali di Masjid Al-Aqsha.

Pada Rabu, 5 Oktober 2022, Israel akan memperingati Hari Penebusan atau Yom Kippur. Pada hari ini mereka akan melakukan simulasi ritual “Qurban Penembusan” di Al-Aqsha, yang pada tahun lalu dilakukan tanpa instrumen atau peralatan.

Mulai tanggal 10-17 Oktober 2022 Palestina akan menyaksikan “Pesta Singgasana”, di mana para pemukim Israel ingin membawa persembahan tanaman ke Al-Aqsa, yang berupa cabang pohon gandarusa, daun palem, buah jeruk, dan lain-lain.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Lindungi Desa Nablus dari Israel, Fatah Serukan Mobilisasi Publik

“Fatah telah menyatakan status waspada untuk menghadapi serangan pemukim Israel, yang telah menjadi ancaman nyata bagi hidup dan harta benda penduduk Palestina, terutama mengingat pemerintah sayap kanan Israel yang bertujuan mendukung pemukim dan permukiman ilegal Israel,” sebut Muhammad Hamdan.