Al-Quds, SPNA – Sejak pendudukan Al-Quds tahun 1967, zionis Israel gencar melakukan yahudisasi dengan berbagai cara demi merubah karakteristik Al-Quds serta mencegah kedaulatan Palestina di wilayah tersebut di masa depan.

Demi meluruskan proyek tersebut, Israel menggunakan segala cara, dimulai dengan memisahkan bagian timur kota dari wilayah Tepi Barat melalui ekspansi permukiman ilegal dan membangun tembok pemisah.

Selain itu Israel juga membatalkan izin tinggal bagi warga Palestina, merobohkan rumah mereka serta memblokade sejumlah permukiman Arab di kota tersebut.

Terakhir Israel memerintahkan penggusuran sejumlah warga distrik Ein El-Luza, Silwan, Provinsi Al-Quds atas alasan tak memiliki izin pembangunan, di saat yang sama Israel sengaja mempersulit izin tersebut.

180 rumah terancam penggusuran

Khalid Abu Tayeh menerangkan bahwa Israel mengancam akan menggusur 180 bangunan warga karena tak memiliki izin. Ini merupakan bagian dari rencana Israel untuk mengosongkan distrik tersebut dari warga Palestina.

Menurutnya, hanya 4% bangunan warga di silwan yang memiliki izin, hal ini karena Israel mempersulit izin tersebut dengan menetapkan syarat yang tak sanggup dipenuh, salah satunya, warga diharuskan memberikan sepetak tanah dengan alasan pembangunan fasilitas umum.

Tidak hanya bangunan rumah warga, Masjid al-Qa’qa’ juga tak luput dari ancaman penggusuran. Masjid yang dibangun melalui di lahan pribadi tersebut juga mendapatkan surat penggusuran final.

“Kami telah membentuk tim untuk memimpin pergerakan menunda proses penggusuran bangunan warga, meskipun kami tahu bahwa kerjasama dengan Israel tidak dibangun berdasarkan hukum dan undang-undang tapi kepentingan politik, ‘’ ungkap Anggota Komite Tindak Lanjut Distrik Ein El-Luza tersebut.

Yahudisasi dan Penggusuran

Sementara itu, Ziyad Al-Hamouri mengungkap bahwa pemerintahan zionis melakukan penggusuran seluas mungkin terhadap permukiman Palestina di Al-Quds. Mereka yang masih menetap disana diusir dan rumah mereka digusur. Hal ini demi mempercepat proyek transformasi Al-Quds sebagai kota Yahudi.

Populasi Palestina di Al-Quds mencapai 320.000 jiwa dan Israel berupaya mengusir setidaknya 200.000 pribumi lalu membiarkan kurang dari 100.000 jiwa di Al-Quds.

Di saat yang sama Tel Aviv akan meningkatkan populasi Yahudi hingga mencapai 300.000 jiwa. Proyek ini dilakukan dengan berbagai cara, terang Direktur Lembaga Pusat Ekonomi dan Sosial Al-Quds (JCSER) tersebut.

(T.RS/S:PIC)