Lepas Dari Perang, Warga Palestina di Suriah Utara Kini Dihantui Wabah Kolera

10 tahun menghadapi perang saudara, Jutaan warga Suriah kali ini dihantui wabah Kolera. Penyakit ini sangat mematikan jika tidak segera ditangani. Kondisi Suriah yang sedang menghadapi krisis pasca perang meningkatkan resiko penyebaran wabah.

BY 4adminEdited Tue,20 Sep 2022,01:33 PM

Damaskus, SPNA – Ancaman terbaru menyasar warga Palestina yang hidup di Suriah Utara, pasca pengumuman Care International bahwa Suriah mengalami ancaman penyebaran wabah kolera.

Care International mengatakan bahwa penyebaran wabah tersebut sangat berbahaya karena 70% penduduk Suriah bergantung kepada air tercemar, seperti dilansir oleh Pusat Informasi Palestina (PIC), Selasa (20/09/2022)   

10 tahun menghadapi perang saudara, Jutaan warga Suriah kali ini dihantui wabah Kolera. Penyakit ini sangat mematikan jika tidak segera ditangani. Kondisi Suriah yang sedang menghadapi krisis pasca perang meningkatkan resiko penyebaran wabah.

Kementerian Kesehatan Suriah melalui lembaga pemantauan wabah Kamis lalu, mengatakan bahwa Kolera telah menjangkit lebih dari 1000 jiwa di seluruh wilayah.

Meskipun belum ada laporan pasti terkait total pasien Kolera di Suriah utara namun ketakutan menghantui warga mengingat wilayah tersebut kebanyakan adalah permukiman padat penduduk, jika infeksi terjadi maka akan sangat cepat  tersebar, seperti dilansir Baladi News.

Kekhawatiran di Kamp Pengungsi Palestina

Muhammad Ghurani kepada PIC mengatakan bahwa ketakutan terhadap wabah adalah nyata terlebih karena mereka bergantung dengan air yang tercemar.

“Air yang disuplai ke kamp pengungsi melalui tangki besar dan tidak bisa dipastikan kelayakan dan sterilisasinya. Warga menyadari pencemaran air yang mereka konsumsi, ‘’ terangnya.

Berdasarkan laporan PIC, krisis air di kamp pengungsi Palestina terjadi sejak tahun 2018 dimana kamp tersebut dikelilingi air tergenang.

Sementara itu penanggung jawab Palestine Arab Relief and Development, Musa Salim membenarkan kekhawatiran penyebaran wabah kolera di sejumlah wilayah Suriah.

Dia menambahkan bahwa kamp pengungsi Deir al-Baluth tidak memiliki fasilitas medis memadai, jika kolera tersebar maka akan sangat membahayakan dan penyebaran akan terjadi dengan sangat cepat, terlebih karena rumah sakit terdekat berjarak 10 km dari kota.

Salim menyerukan kepada dunia internasional segera menyelematkan pengungsi Palestina melalui sterilisasi sumber air dan bantuan kesehatan.

Sampai saat ini warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsi Baluth dan al-Mahmudiah mencapai 200 kepala keluarga, dimana mereka berasal dari kamp pengungsi Yarmuk, Khan Shaik dan sejumlah wilayah Selatan Damaskus.

(T.RS/S:PIC)

leave a reply