Tepi Barat, SPNA - Meliris laporannya pada hari Kamis (14/9/2022), Kelompok Tahanan Palestina (PPC) mengungkapkan bahwa Israel telah mengeluarkan 1.365 perintah penahanan administratif terhadap tahanan Palestina sejak awal 2022. Beberapa di antaranya merupakan pesanan baru, sementara yang lain merupakan pembaruan dari pesanan yang sudah ada.
Lembaga ini menambahkan, "Pendudukan Israel telah memperluas lingkaran penargetan warga Palestina melalui penahanan administratif."
Penahanan administratif adalah prosedur yang memungkinkan Israel menahan tahanan untuk periode yang dapat diperbarui berdasarkan bukti rahasia tanpa tuduhan atau pengadilan. PPC mengatakan bahwa 272 pesanan dikeluarkan bulan lalu, ini merupakan jumlah bulanan tertinggi sejak 2015.
Saat ini Israel menahan 760 tahanan administratif di penjara-penjaranya, termasuk dua wanita dan empat anak.
PPC mengklaim bahwa penahanan administratif digunakan sebagai "balas dendam" terhadap masyarakat Palestina karena penolakannya terhadap pendudukan militer brutal Israel.
(T.RA/S: MEMO)