Jakarta, SPNA - Jerusalem Post telah meliris laporan yang menyebutkan bahwa Indonesia mengirim delegasi rahasia ke Israel. Dengan tegas, Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah pemberitaan ini dan menyebutkan bahwa ini adalah pola lama media Israel untuk meraih keuntungan.
"Selama Palestina berada di bawah pendudukan Israel, selama itu pula Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih kepada Tempo, Selasa (20/9/2022).
Menurut Bagus, berita ini adalah hoaks. Media Israel kerap kali mengarang berita yang tidak berdasar seperti itu untuk menunjukkan dukungan kepada negara pendudukan. Beliau menegaskan bahwa posisi Indonesia tetap tidak berubah, termasuk dukungannya untuk solusi dua negara.
Sebelumnya, Jerusalem Post juga melaporkan bahwa dua delegasi dari Pakistan dan Indonesia berada di Israel dalam kunjungan rahasia. Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa perdagangan dan pariwisata antara Israel dan Indonesia telah tumbuh lebih dekat setelah serangkaian pertemuan.
Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina setelah deklarasi Negara Palestina di Aljazair pada 15 November 1988. Kedua negara menandatangani Perjanjian Bersama tentang Dimulainya Hubungan Diplomatik Indonesia-Palestina pada 19 Oktober 1989 di Jakarta. Hal ini juga bertepatan dengan pembukaan Kedutaan Besar Negara Palestina di Jakarta.
Duta Besar Palestina pertama untuk Indonesia menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Suharto pada 23 April 1990.
Sejak itu, Indonesia secara konsisten menyatakan dukungannya terhadap perjuangan Palestina untuk kemerdekaan dan kedaulatan penuh.
(T.RA/S: MEMO)