Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, pada Sabtu (24/09/2022), mengimbau lembaga kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional untuk menekan otoritas pendudukan Israel agar memberi izin masuknya perangkat stasiun oksigen di Jalur Gaza.
Perwakilan Kementerian Kesehatan, Bassam Al-Hammadin, mengatakan izin tesebut cukup penting untuk menunjang kebutuhan oksigen rumah sakit Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.
Rumah sakit di Jalur Gaza mengalami kekurangan serius peralatan medis yang digunakan dalam pengobatan bagi pasien penderita penyakit kronis dan lain-lain, terutama di ruang vital rumah sakit, pusat Kesehatan, dan fasilitas Kementerian Kesehatan.
Otoritas pendudukan Israel telah memberlakukan aksi blokade ketat di Jalur Gaza sejak 2007, dan menutup semua pintu penyeberangan perbatasan dan pelabuhan yang menghubungkan Jalur Gaza ke luar melalui Mesir atau wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948 (wilayah Israel sekarang). Pintu penyeberangan hanya dibuka sebagian untuk akses masuk beberapa barang khusus dan keluar masuk orang.
Israel memiliki sejarah panjang dalam mengisolasi Jalur Gaza dan memberlakukan banyak penutupan selama dua dekade terakhir. Namun, blokade yang diberlakukan setelah kemenangan gerakan Hamas dalam pemilihan Dewan Legislatif Palestina 2006 adalah bentuk hukuman kolektif yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Israel menyatakan Jalur Gaza sebagai daerah tertutup dan memberlakukan hukuman pada pemerintah yang dipimpin Hamas, termasuk pembatasan impor bahan bakar, barang-barang lainnya, dan pergerakan orang masuk dan keluar dari Gaza.
Israel juga melakukan serangan militer berulang-ulang yang menyebabkan krisis ekonomi, kehancuran ekonomi, hancurnya sebagian besar infrastruktur dan fasilitas ekonomi, serta jatuhnya korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.
(T.FJ/S: RT Arabic)