Buntut Pelanggaran Perang di Masa Mandat Inggris, Rakyat Palestina Menuntut London Meminta Maaf

Petisi yang mencakup berkas bukti setebal 300 halaman, menuntut pengakuan resmi dan permintaan maaf atas pelanggaran Inggris selama masa pendudukan terhadap Palestina antara tahun 1920 – 1948, dimana setelah itu Inggris mundur dengan cepat demi memungkinkan Israel mendeklarasikan negaranya, seperti dilansir BBC Inggris.

BY 4adminEdited Mon,10 Oct 2022,12:54 PM

London, SPNA - Warga Palestina mempersiapkan petisi menuntut permintaan maaf dari Inggris atas kejahatan pasukannya di desa-desa Palestina selama periode Mandat Inggris terhadap Palestina.

Petisi yang mencakup berkas bukti setebal 300 halaman, menuntut pengakuan resmi dan permintaan maaf atas pelanggaran Inggris selama masa pendudukan terhadap Palestina antara tahun 1920 – 1948, dimana setelah itu Inggris mundur dengan cepat demi memungkinkan Israel mendeklarasikan negaranya, seperti dilansir BBC Inggris.

BBC mengatakan bahwa pengungkapan kekejaman yang dilakukan oleh pemerintahan Mandat Inggris yang didasarkan pada pengakuan tentara Inggris dan penduduk desa Palestina, akan menjadi bukti menuntut pertanggungjawaban dari pemerintah Inggris terhadap bagi warga Palestina.

Munib al-Masri, pengusaha Palestina terkenal dan mantan politisi yang pernah ditembak oleh pasukan Inggris pada tahun 1944, mengatakan kepada BBC: “Apa yang dilakukan Inggris telah banyak mempengaruhi saya. Saya melihat bagaimana rakyat Palestina mengalami penindasan tanpa perlindungan dan tidak ada yang membela kami.”

Al-Masry juga meminta dua pengacara senior untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap bukti pelanggaran yang dilakukan Inggris yaitu: Luis Moreno-Ocampo, mantan jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) serta pengacara Inggris Ben Emmerson K.C, pengacara dan mantan pelapor khusus PBB atas kasus hak asasi manusia dan kontra-terorisme.

Emerson menyebutkan bahwa tim hukum menemukan bukti kejahatan mengerikan yang secara sistematis dilakukan oleh oknum Mandat Inggris terhadap penduduk Palestina.

“Beberapa kejahatan tersebut sangat serius dan saat itu dianggap sebagai pelanggaran atas hukum internasional,’’ ungkapnya kepada BBC.

Al-Masry dijadwalkan akan menyerahkan berkas tersebut ke pemerintah Inggris di London akhir tahun ini.

Petisi juga menceritakan kekejaman lain yang terjadi pada musim panas tahun 1939, ketika tentara dari resimen Black Watch melakukan pencarian senjata di desa Halhul di Tepi Barat yang diduduki.

Selain itu pasukan Inggris juga melakukan kejahatan di desa Al-Bassa pada musim gugur 1938, dimana mereka melepaskan tembakan dari senapan mesin yang dipasang di mobil Rolls-Royce lapis baja di desa Palestina, lalu disusul tentara lain yang membawa obor yang menyala untuk membakar rumah-rumah desa tersebut. Perbuatan mereka menyebabkan kematian, cedera, dan menyebabkan puluhan penduduk Palestina menjadi tunawisma.

Berbagai laporan dari penduduk dan tentara Inggris menjelaskan secara rinci bagaimana rumah-rumah digerebek dan penduduk desa ditangkap dengan todongan senjata. 150 orang ditangkap di belakang sebuah masjid dan banyak yang dipaksa masuk ke kerangkeng berlapis kawat berduri.

Laporan tersebut mencakup ulasan BBC tentang bukti sejarah yang merinci pembunuhan sewenang-wenang, penyiksaan, penggunaan perisai manusia dan penghancuran rumah warga.

Sebagian besar praktik ini dilakukan berdasarkan instruksi resmi atas persetujuan pejabat senior.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa mereka mengetahui tuduhan historis terhadap sejumlah oknum pasukan Inggris selama periode pendudukan Inggris terhadap Palestina. Setiap bukti yang diajukan akan dilakukan ‘’tinjauan komprehensif”.

Pada tahun 1917, Sekretaris Negara Inggris Arthur Balfour berjanji kepada gerakan Zionis untuk membangun asylum (lokasi perlindungan) nasional di Palestina bagi orang-orang Yahudi, yang kemudian dikenal sebagai Deklarasi Balfour.

Otoritas Mandat Inggris lalu memberikan dukungan terhadap imigrasi Yahudi ke Palestina yang memicu meningkatnya ketegangan dengan orang-orang Arab  dan berubah menjadi kekerasan.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir