Amman, SPNA - Kementerian Luar Negeri Yordania menyambut baik langkah pemerintah Australia untuk membatalkan keputusan sebelumnya yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel dan menghentikan rencana untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dikutip dari salah satu media resmi Yordania, Petra news agency, keputusan ini telah mencerminkan kepatuhan Australia pada posisinya dalam menganggap Yerusalem sebagai masalah solusi akhir, yang diselesaikan dalam konteks negosiasi damai antara Palestina dan Israel.
Juru bicara resmi kemenlu Yordania, Sinan Majali, mengatakan Australia mendukung penuh solusi dua negara dan berkomitmen mendukung upaya internasional yang bertujuan menyelesaikan masalah yang ada.
Menyambut sikap "positif" Australia, yang sejalan dengan hukum internasional, Sinan menambahkan bahwa Yordania sangat menghargai keputusan baru Canberra.
Sikap ini, menurutnya, sejalan dengan upaya yang ditujukan untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh bagi konflik Timur Tengah.
Kemenlu Yordania menekankan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya solusi untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dalam batas negara sesuai dengan kesepakatan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
(T.HN/S: Wafa.ps)