Kisah Pengrajin Rotan Palestina; Berjuang Mempertahankan Warisan Budaya yang Hampir Punah

Dulunya Gaza memiliki sekitar 65 rumah produksi rotan. Namun saat ini hanya tersisa dua yang masih aktif. Blokade Israel sejak 2006 telah menyebabkan 90% rumah usaha di Gaza gulung tikar serta meningkatkan jumlah pengangguran.

BY 4adminEdited Sat,22 Oct 2022,03:08 PM

Gaza, SPNA - Demi mempertahankan tradisi keluarga, Thariq Hasan, salah satu warga Gaza, rela meninggalkan dunia akademisi dengan menjadi pengrajin rotan. Lulusan S1 jurusan manajemen bisnis tersebut bahkan telah menolak sejumlah kesempatan bekerja yang sesuai dengan jurusan pendidikannya tersebut. Ia mengatakan bahwa ini bukan hanya tentang sebuah pekerjaan, tapi juga tentang kecintaan.

Khalaf yang merupakan pemilik salah satu rumah usaha rotan di Gaza, kepada tim Suara Palestina mengatakan, bahwa usaha tersebut pertama kali ditekuni oleh kakeknya, Al-Haj Ragab. Kakeknya tersebut pertama kali menekuninya pada tahun 1926 di Kota Yerusalem.

Khalaf menceritkan bahwa bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan rotan. Karena ia tidak bisa tumbuh di Palestina, juga tidak di negara-negara tetangga Palestina.

Rotan hanya bisa tumbuh di wilayah dengan cuaca khusus dan memiliki jumlah air yang melimpah. Seperti wilayah asia tenggara, yang mencakupi Indonesia, Malaysia, Vietnam, Singapura dan negara lainnya di wilayah tersebut.

Sedangkan terkait pengaruh blokade Israel yang telah berlangsung selama 16 tahun, Khalaf mengisyaratkan bukan hanya berdampak pada bisnisnya. Tapi juga dirasakan oleh sebagian besar warga Gaza.

Dulunya Gaza memiliki sekitar 65 rumah produksi rotan. Namun saat ini hanya tersisa dua yang masih aktif. Blokade Israel sejak 2006 telah menyebabkan 90% rumah usaha di Gaza gulung tikar serta meningkatkan jumlah pengangguran.

Kondisi ekonomi sulit dan terbatasnya ruang pemasaran sangat berpengaruh terhahadap kekuatan produksi. Khalaf mengatakan usahanya saat ini hanya mampu menghasillkan 10% dari total jumlah produksi yang seharunya.

Selain itu, kelangkaan listrik juga menjadi tantangan tersendiri. Harga produksi menjadi melambung jika mengandalkan generator.

Selain usaha rotan, sejumlah rumah produksi lainnya di Gaza juga terancam punah. Hal tersebut secara keseluruhan disebabkan oleh blokade Israel yang mencekik.

(T.HN)

Nuruddin Jamal Al-Harrazin

leave a reply
Posting terakhir