Ramallah, SPNA - Hakim Agung Palestina, Mahmoud Al-Habbash, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Sabtu (22/10/2022), menyerukan boikot produk-produk perusahaan pakaian Zara di mana pun di seluruh dunia, sampai perusahaan itu membatalkan kontraknya dengan agen Israel.
Mahmoud Al-Habbash mengeluarkan fatwa hukum yang melarang berinteraksi dengan perusahaan Zara, yang dimulai pada saat ini. Ia menyerukan semua lembaga Islam dan badan fatwa di dunia untuk mengambil sikap yang sama sampai perusahaan Zara membatalkan kontraknya dengan agen Israel yang mendukung terorisme.
Pemilik jaringan perusahaan pakaian internasional, Zara, mengumumkan bahwa dirinya akan menjamu pertemuan politik di rumahnya di Israel untuk mendukung anggota Knesset Israel, Itamar Ben Gvir, tokoh ekstremis yahudi yang terus-menerus mengumumkan sikap dan kebijakan rasis terhadap penduduk Palestina, di antaranya pengusiran penduduk Palestina dari negara dan tanah mereka.
Pengumuman agen jaringan komersial merek asal Spanyol di Israel telah memicu reaksi penduduk Palestina yang marah terhadap sikap tersebut.
Para aktivis pro-Palestina di media sosial mulai menyerukan boikot merek Zara, dengan menyebut bahwa pemilik merek Zara di Israel mendukung Ben Gvir, politisi ekstemis yahudi yang menyerukan tindakan rasisme terhadap penduduk Palestina.
Sebelumnya, pada 13 Oktober, Itamar Ben Gvir, mengacungkan senjata di Sheikh Jarrah. Sambil memegang senjata miliknya sendiri, ketua partai Otzma Yehudit itu mendesak pemukim Israel untuk menembak penduduk Palestina yang melawan otoritas pendudukan Israel dengan melemparkan batu.
“Jika (orang Palestina) melempar batu, tembak mereka,” kata Itamar Ben Gvir.
(T.FJ/S: Palinfo)
