Orang Tua Siswa Sekolah di Yerusalem Protes Kurikulum Israel yang Menyimpang

Israel telah mencabut izin operasi permanen dari enam sekolah dan menggantinya dengan izin sementara selama satu tahun. Enam sekolah dipaksa untuk segera “memperbaiki” kurikulum yang ada dan menggantinya dengan yang baru.

BY 4adminEdited Thu,27 Oct 2022,01:46 PM

Yerusalem, SPNA - Orang tua siswa Sekolah Al-Iman yang terletak di lingkungan Beit Hanina di Yerusalem hari ini memprotes upaya untuk memaksakan kurikulum Israel yang menyimpang.

Raed Bashir, anggota Komite Orang Tua Siswa, mengatakan bahwa pemeriksaan tas siswa oleh staf Kementerian Pendidikan (MoE) Israel  adalah "ilegal" dan "tidak manusiawi". Pihak sekolah disebut akan mengambil tindakan hukum atas tindakan melanggar tersebut.

Dia menekankan bahwa orang tua siswa menolak penggunaan tindakan represif oleh Kementerian Pendidikan Israel terhadap siswa dan administrasi sekolah.

Perlu diketahui, bahwa pada hari Rabu (26/10/2022), staf MoE Israel memeriksa tas siswa Sekolah al-Iman dan Sekolah Al-Ibrahimia di lingkungan itu, untuk melihat baku bacaan yang mereka bawa.

Administrasi kedua sekolah mengecam inspeksi tersebut sebagai bagian integral dari langkah-langkah yang lebih luas yang diambil oleh Kementerian Pendidikan untuk memaksakan kurikulum Israel dan memalsukan narasi sejarah.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Pendidikan Palestina, Sadeq Al-Khdour mengecam pemeriksaan tas siswa. Dia menyebutkan bahwa  tindakan memasuki lingkungan sekolah merupakan langkah yang melanggar hukum dan piagam internasional yang menjamin hak atas pendidikan.

Pada akhir Juli 2022, Kementerian Pendidikan Israel menyetujui pencabutan izin permanen untuk sekolah-sekolah Palestina di Yerusalem. Karena dianggap kurikulum yang dipakai mengandung unsur "hasutan terhadap negara dan militer Israel”.

Menteri Pendidikan Israel, Yifat Shasha-Biton, bahwa mengancam akan mencabut izin setiap lembaga pendidikan yang memuat kurikulum hasutan terhadap “Negara Israel dan simbol-simbolnya".

Israel juga telah mencabut izin operasi permanen dari enam sekolah dan menggantinya dengan izin sementara selama satu tahun. Enam sekolah dipaksa untuk segera “memperbaiki” kurikulum yang ada dan menggantinya dengan kurikulum yang baru.

Enam sekolah tersebut adalah Sekolah Tinggi Ibrahim di lingkungan Al-Sawana, didirikan pada tahun 1931, dan Sekolah Iman, dengan lima cabangnya di seluruh al-Quds yang diduduki, didirikan pada tahun 1984.

(T.HN/S: Wafa.ps)

leave a reply
Posting terakhir