Biara Hilarion, Situs Arkeologi Gaza Berumur Lebih dari Tujuh Belas Abad

Sangat disayangkan, Gaza yang ketika itu dikuasai oleh Israel, telah menyebabkan banyak barang-barang antik hilang diambil oleh tangan yang tidak bertanggung jawab.

BY 4adminEdited Mon,31 Oct 2022,12:18 PM

 

Gaza, SPNA – Salah satu situs arkeologi tertua di dunia tersimpan di Gaza, tepat di Provinsi Gaza tengah, di wilayah Kamp Nuseirat. Situs tersebut adalah biara Hilarion yang telah berumur lebih dari tujuh belas Abad.

Disebutkan bahwa rumah ibadah umat kristian tersebut pertama kali dibangun pada tahun 329 M. Dibangun oleh biarawan pertama Palestina, Hilarion, ketika pulang dari perjalanan menuntut ilmunya langsung kepada Pendeta Antonius di Mesir.

Biara Hilarion atau dikenal dengan nama Tel Ummu ‘Amir berada 15 km di Barat Daya Kota Gaza. Yaitu sekitar  3 km dari Kamp Nuseirat.

Meski sudah berumur belasan Abad, salah satu situs terpenting Palestina tersebut baru ditemukan kembali pada tahun 1993 ketika proses pembagian wilayah Palestina berlangsung.

Namun sangat disayangkan, Gaza yang ketika itu dikuasai oleh Israel, telah menyebabkan banyak barang-barang antik hilang diambil oleh tangan yang tidak bertanggung jawab.

Warga setempat menyebutkan setiap hari selalu ada helikopter yang mendarat di tempat tersebut untuk membawa batu-batu berharga yang berhasil ditemukan Israel.

Baru kemudian pada tahun 1994, Kementerian Pariwisata dan Benda Kuno Palestina berhasil mengambil alih tempat tersebut. Sejak saat itu, Kementerian bekerja keras untuk merenovasi kembali biara yang di dalamnya juga terdapat kuburan Hilarion tersebut.

Dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Suara Palestina Gaza, Kepala Situs Biara Hilarion, Muhammad Abdul Jawwad, mengatakan bahwa proses renovasi yang mereka lakukan sudah mencapai 95 persen.

Dari segi arsitektur, di antara hal paling menarik dari biara adalah lantai mosaik yang penuh dengan lukisan yang mengggambarkan kehidupan di masa tersebut. Seperti lukisan kuda yang melambangkan kekuatan dan merupakan alat transportasi yang digunakan pada masa itu.

Biara terdiri dari ruang dimana para biarawan dan pendeta tinggal, ruangan sauna (Hammamet), sumur babtis, dan ruang ibadat serta tempat penginapan jemaah yang datang dari tempat yang jauh.

Abdul Jawwad berharap Kementerian dapat mendidik generasi muda, khususnya mereka lulusan dari universitas lokal Palestina, agar dapat menjadi tim ahli demi melestarikan tempat tersebut. Ia juga berharap uluran tangan dari lembaga internasional demi membiayai sejumlah situs arkeologi penting yang ada di Gaza.

(T.HN)

Nuruddin Jamal Al-Harrazin

leave a reply
Posting terakhir

Laporan: Israel Menjarah Ribuan Situs Arkeologi Palestina

Dirjen Lembaga  Perlindungan Peninggalan Sejarah Palestina, Kementerian Pariwisata, Salih Tawafsheh mengatakan bahwa sejak 1967,  otoritas pendudukan Israel telah menerapkan kebijakan sistematis  untuk  mencuri dan menjarah peninggalan milik bangsa sejarah Palestina.