Sara Abou Rashed, Keluarganya Terusir dari Palestina, Berprestasi di Amerika

Hingga saat ini, Sara telah memberikan kontribusi pada lebih dari 10 buku dan majalah di Amerika Serikat. Salah satu puisinya masuk dalam kurikulum Amerika untuk siswa sekolah menengah (dalam buku “English Language Arts”, yang diterbitkan McGraw-Hill).

BY 4adminEdited Sun,06 Nov 2022,03:11 AM

Namanya Sara Abou Rashed, perempuan muda berdarah Palestina ini meraih pengakuan dan prestasi besar setelah pindah ke Amerika Serikat.

Ia lahir di Kamp Pengungsi Al-Yarmouk di Damaskus, Suriah pada tahun 1999. Keluarganya berasal dari Haifa, yang terpaksa pergi akibat pengusiran secara besar-besaran penduduk Palestina pada tahun 1948. Peristiwa yang dikenal sebagai “Al-Nakba” atau yang berarti “bencana” atau “malapetaka”.

Nakba membuat lebih dari 80 persen penduduk asli Palestina diusir dari tanah mereka yang kemudian menjadi milik Israel dan sekitar 80 persen tanah Palestina direbut oleh Zionis Israel. Untuk menciptakan negara Israel, pasukan Zionis menyerang kota-kota besar Palestina dan menghancurkan lebih dari 530 desa Palestina.

Pada tahun 1948, sekitar 13.000 orang Palestina terbunuh dan lebih dari 750.000 orang Palestina diusir dari rumah mereka, menjadi pengungsi. Ini adalah klimaks dari pembersihan etnis Zionis terhadap penduduk Palestina, di mana keluarga Sara Abou Rashed ikut terusir dari Haifa dan menjadi pengungsi di Suriah.

Pada tahun 2013, ketika perang berkecamuk di Suriah. Ia dan keluarganya terpaksa mengungsi lagi, tetapi kali ini ke Amerika Serikat. Saat itu, Sara baru berusia 13 tahun dan hampir tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali.

“Aku mulai menyadari betapa berbedanya diriku, tapi tidak masalah jika seseorang itu berbeda,” kata Sara dalam wawancara ketika menjadi mahasiswi baru.

Awalnya, Sara kesulitan bersosialisasi dan berteman. Namun, ia berhasil menjadi salah satu siswa Centennial High School (SMA) dengan prestasi akademik yang diakui.

Ketika Sara lulus SMA pada tahun 2017, lebih dari 10 universitas di Amerika menawarkan beasiswa penuh karena prestasi akademisnya yang luar biasa. Sebagai pendatang baru di Amerika Serikat, ia bisa masuk dalam daftar tunggu di Universitas Harvard.

Sara memilih Universita Denison di Granville, Ohio, untuk melanjutkan pendidikan. Di sana, ia belajar Bahasa Inggris dan Hubungan Internasional, kemudian lulus dengan gelar sarjana pada tahun 2021.

Usai lulus dari Denison, Sara mengejar gelar MFA (Master of Fine Arts) di Universitas Michigan dengan mengambil konsentrasi pada penulisan puisi. Ia akan lulus pada bulan April 2023 mendatang.

Prestasi Sara bukan hanya itu saja. Pada tahun 2018, ia terpilih sebagai salah satu dari 20 mahasiswa internasional untuk menghadiri The New York Times Athens Democracy Forum di Yunani.

Sara menjadi pembicara utama dalam konferensi seperti Konvensi Nasional Guru Bahasa Inggris, Perempuan Amerika Serikat Galvanize, dan KTT Kepemimpinan Perempuan Senator Sherrod Brown. Pada saat menjadi siswa SMA, ia menyampaikan pidato di TEDx Talk dan masuk nominasi untuk mendapat penghargaan Pushcart Prize.

Pushcart Prize adalah penghargaan sastra Amerika yang diterbitkan oleh penerbit Pushcart Press untuk menghargai “puisi, fiksi pendek, esai, atau karya sastra terbaik lainnya” yang diterbitkan di percetakan kecil selama tahun sebelumnya.

Hingga saat ini, Sara telah memberikan kontribusi pada lebih dari 10 buku dan majalah di Amerika Serikat. Salah satu puisinya masuk dalam kurikulum Amerika untuk siswa sekolah menengah (dalam buku “English Language Arts”, yang diterbitkan McGraw-Hill).

Sara telah menyusun drama monolog berjudul “A Map of Myself” yang disutradarai oleh Larry Smith, di mana Sara menceritakan kisah imigrasi keluarga besarnya, identitas Palestina mereka, dan pencarian tempat tinggal. Ia telah mempresentasikannya sebanyak lebih dari 16 kali di seluruh Amerika Serikat dan berharap dapat menjadikannya film dokumenter atau acara TV spesial.

Sara memandang dirinya sebagai bagian dari generasi muda dunia Arab yang baru dan kuat di dunia Barat, yang menjadi jembatan bagi kedua dunia tersebut. (T.FJ/S: saraabourashed.com)

leave a reply
Posting terakhir