7,8 Juta Dolar untuk Proyek Yahudisasi Wadi Al-Rababa di Silwan

Anggota Komite Lingkungan Wadi Al-Rababa, Ahmad Simrin, bahwa dana sumbangan yang dikumpulkan oleh asosiasi permukiman El’ad bertujuan untuk memperketat cengkeraman dan tekanan otoritas pendudukan Israel terhadap Wadi Al-Rababa dan melakukan upaya yahudisasi.

BY 4adminEdited Wed,09 Nov 2022,02:19 PM

Yerusalem, SPNA - Asosiasi permukiman Elad, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Selasa (08/11/2022),  menerima dana sebanyak 28 juta shekel (7,8 juta dolar Amerika) untuk mendukung pembangunan dan pengembangan permukiman ilegal Israel di Wadi Al-Rababa di kota Silwan, Yerusalem.

Asosiasi El’ad menerima 28 juta shekel sebagai bentuk dukungan bagi rencana permukiman ilegal dan rencana yahudisasi di Wadi Al-Rababa dan mengubah karakter maupun landmark Palestina. Rencana ini dilakukan dengan dalih pembangunan taman umum dan proyek pertanian.

Pengembangan daerah tersebut sebagai tempat pariwisata telah mengorbankan pemilik tanah asli Palestina, merampas hak-hak, merampok tanah, dan mencegah perluasan geografis Palestina di Silwan, sisi selatan Masjid Al-Aqsha.

Proyek permukiman yang dijalankan El’ad di Wadi Al-Rababa dan di Silwan secara umum, didukung oleh sejumlah lembaga dan kementerian di otoritas pendudukan Israel, termasuk kementerian militer, pendidikan, pertanian, dan peradilan.

Anggota Komite Lingkungan Wadi Al-Rababa, Ahmad Simrin, bahwa dana sumbangan yang dikumpulkan oleh asosiasi permukiman El’ad bertujuan untuk memperketat cengkeraman dan tekanan otoritas pendudukan Israel terhadap Wadi Al-Rababa dan melakukan upaya yahudisasi.

“Kami di Wadi Al-Rababa, sebagai pemilik sah tanah yang menjadi sasaran (yahudisasi), akan terus melanjutkan perjuangan untuk melindungi tanah kami dari serangan (proyek) permukiman,” kata Ahmad Simrin.

Sekitar 800 penduduk Palestina di Yerusalem terus melawan upaya yahudisasi dan serangan proyek permukiman ilegal Israel di Wadi Al-Rababa di kota Silwan.

“Selama bertahun-tahun, orang-orang Yerusalem di Wadi Al-Rababa telah menderita kekerasan yang dilakukan otoritas pendudukan Israel. Tindakan terbaru adalah peletakan berbagai kamera pengintai di Wadi Al-Rababa untuk memantau semua gerak penduduk Palestina secara akurat dan intens. Sementara itu buldoser Israel terus menghancurkan tanah dan mencabut zaitun tua yang berakar di lembah itu lebih dari 400 tahun yang lalu. Pemukim Israel juga menghidupkan kembali pesta dan kehidupan malam yang bising di tanah kami.  Ini semua dilakukan untuk mengganggu kehidupan di Wadi Al-Rababa dan bertujuan untuk mengusir penduduk Palestina dan menjauhkan mereka dari Wadi Al-Rababa untuk agar mendapat keuntungan bagi para pemukim Israel,” kata Ahmad Simrin.

Asosiasi El’ad merupakan salah satu LSM terkaya di Israel, yang membantu sekitar 70 pos permukiman ilegal Israel di Silwan, yang sebagian besar terletak di daerah Wadi Hilweh, yang merupakan daerah terdekat dengan kawasan Al-Aqsha.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mayoritas lembaga internasional menganggap permukiman yang didirikan otoritas pendudukan Israel di tanah Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, sebagai tindakan ilegal dan tidak sesuai dengan perjanjian internasional.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir