Israel Berusaha “Cengkram” Al-Aqsha dengan Permukiman Ilegal Yahudi

Otoritas pendudukan Zionis Israel bermaksud untuk menambah luas taman-taman Taurat tersebut dengan mengorbankan tanah penduduk Palestina di Yerusalem yang masih tersisa. Ini adalah cara yang paling banyak digunakan untuk merampas tanah dari penduduk asli Palestina di Yerusalem.

BY 4adminEdited Mon,21 Nov 2022,01:47 PM

Yerusalem, SPNA - Otoritas pendudukan Zionis Israel, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Sabtu (19/11/2022), terus melanjutkan rencana yahudisasi untuk merampas tanah penduduk Palestina di Yerusalem dan menggusur mereka. Otoritas pendudukan Israel ingin menyempurnakan pengepungan dan cengkraman komplek Al-Aqsha dengan permukiman-permukiman ilegal Yahudi dan taman-taman Taurat.

Ketua Komite Kampung Wadi Al-Rababa, Abdul Karim Abu Sneina, mengatakan bahwa kuburan palsu yang ditanam oleh otoritas pendudukan Zionis Israel di tanah kampung Wadi Al-Rababa bertujuan untuk menggusur penduduk Palestina di Yeruslaem dan merampas lahan seluas 300 dunum atau sekitar 30 hektare.

Abu Sneina menyatakan bahwa area luas tersebut akan digunakan untuk membangun dan mendirikan permukiman-permukiman dan infrastruktur permukiman baru, yang secara hukum internasional ilegal. Otoritas pendudukan Israel juga akan membangun taman-taman Taurat yang mengelilingi dan mengepung Masjid Al-Aqsha secara keseluruhan.

Abu Sneina menekankan bahwa penduduk Palestina di Silwan dan Wadi Al-Rababa telah menolak dan masih menolak semua tindakan ilegal ini, yang bertujuan untuk merampas tanah Palestina di Yerusalem.

Abu Sneina meminta penduduk Palestina di Yerusalem untuk berpartisipasi dan menghadapi tindakan otoritas pendudukan Zionis Israel, yang berupaya untuk merebut tanah penduduk Palestina di kota Silwan.

Abu Sneina menyatakan bahwa permasalahan di Wadi Al-Rababa membutuhkan penyampaian berita media, karena otoritas pendudukan Israel berusaha untuk memaksakan realitas baru di Wadi Al-Rababa, dan telah merampas tanah dan mengendalikan tanah di kawasan tersebut, dengan dalih bahwa tanah tersebut adalah tanah taman umum dan taman wisata.

Ahmed Al-Safadi, anggota Komite Aksi Nasional, mengatakan penanaman kuburan palsu di kota Silwan yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel adalah kebijakan lama yang masih dilakukan sampai Sekaran dan sangat berbahaya.

Al-Safadi menyatakan bahwa tujuan otoritas pendudukan Israel, dengan menanam kuburan di daerah tersebut, adalah untuk mendominasi tanah dan mengubah realitas di wilayah tersebut, serta untuk menguasai tanah dengan menanam kuburan palsu.

Al-Safadi menjelaskan bahwa otoritas pendudukan Israel terus melanjutkan serangan terhadap penduduk sipil di kota Yerusalem.

Al-Safadi menekankan bahwa tindakan yang harus dilakukan rakyat Palestina adalah menghadang dominasi otoritas pendudukan Zionis Israel atas tanah Palestina dan tidak mengizinkan mereka menenam kuburan palsu.

Berdasarkan data, taman-taman Taurat dan kuburan palsu yang didirikan oleh otoritas pendudukan Zionis Israel di Yeruslem sekarang ini telah menguasai lebih dari 5.000 dunum atau 500 hektar tanah kota tersebut.

Pasukan pendudukan Israel telah menyita puluhan hektare tanah Yerusalem, untuk membangun tujuh taman Taurat, mulai dari kota Silwan, Jabal Mukaber, Al-Issawiya, dan Gunung Scopus, dan Ras Al-Amud dan kota Al-Tur, sampai ke kawasan Solomon's Pools di sebelah barat Yerusalem.

“Taman-taman Taurat” merupakan salah satu proyek yahudisasi paling berbahaya di Yerusalem, yang bertujuan untuk melenyapkan peradaban Arab-Islam di kota suci Yerusalem.

Taman-taman tersebut terkonsentrasi di sekitar Masjid Al-Aqsha dan tembok bersejarah Yerusalem, serta di sekitar Kota Tua Yerusalem dan area yang menghadap Kota Tua dari sisi selatan, timur dan utara.

Kawasan sekitar Kota Tua dan Al-Aqsha telah dikelilingi oleh serangkaian taman-taman Taurat dan jalur Talmud, dengan mengubah fitur area tersebut dengan pekerjaan penggalian, pengerukan, pembangunan jalur, trotoar, jalan setapak, dan halte bus wisata.

Kota Silwan adalah salah satu kawasan di mana taman-taman Taurat paling aktif didirikan oleh otoritas pendudukan Israel, karena berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha dari sisi selatan, dan merupakan garis pertahanan pertama.

Otoritas pendudukan Zionis Israel bermaksud untuk menambah luas taman-taman Taurat tersebut dengan mengorbankan tanah penduduk Palestina di Yerusalem yang masih tersisa. Ini adalah cara yang paling banyak digunakan untuk merampas tanah dari penduduk asli Palestina di Yerusalem.

Pembangunan taman-taman Taurat dimulai dengan mengubah tanah Palestina menjadi barak militer yang sulit dimasuki oleh penduduk Palestina dan dengan demikian otoritas pendudukan Israel mencapai tujuannya untuk mengusir penduduk Palestina dari tempat tersebut dan memanfaatkannya untuk kepentingan para pemukim Yahudi.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply