Sejak Tahun 2000, Israel Bunuh 55 Wartawan

Ketua PJS, Nasser Abu Bakar, menyatakan dalam konferensi pers, di markas PJS di Ramallah, menyebut bahwa sebanyak 55 jurnalis telah terbunuh akibat tembakan atau pengeboman yang dilakukan pasukan pendudukan Israel sejak tahun 2000. Ia juga menyinggung dua jurnalis perempuan Palestina yang dibunuh Israel pada tahun 2022, Shireen Abu Akleh dan Ghufran Warasneh

BY 4adminEdited Wed,11 Jan 2023,01:19 PM

Ramallah, SPNA - Palestinian Jurnalists’ Syndicate (PJS), pada Senin (09/01/2023), menyebutkan bahwa pasukan pendudukan Israel telah membunuh sebanyak 55 jurnalis Palestina sejak tahun 2000.  PJS menyebutkan bahwa sejak tahun 2022, sebanyak 900 pelanggaran terhadap jurnalis tercatat.

Ketua PJS, Nasser Abu Bakar, menyatakan dalam konferensi pers, di markas PJS di Ramallah, menyebut bahwa sebanyak 55 jurnalis telah terbunuh akibat tembakan atau pengeboman yang dilakukan pasukan pendudukan Israel sejak tahun 2000. Ia juga menyinggung dua jurnalis perempuan Palestina yang dibunuh Israel pada tahun 2022, Shireen Abu Akleh dan Ghufran Warasneh

Abu Bakar menjelaskan bahwa kota yang paling banyak menyaksikan serangan pasukan pendudukan Israel adalah Yerusalem. Serangan tersebut dilakujan untuk mencegah jurnalis untuk mengungkapkan kebenaran tentang kejahatan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.

Nasser Abu Bakar menyebutkan bahwa PJS bergerak secara internasional, bersama dengan Federasi Jurnalis Internasional, untuk mengajukan laporan kepada Pengadilan Kriminal Internasional.

Nasser Abu Bakar mengatakan bahwa PJS telah mengajukan pengaduan terhadap kejahatan pendudukan Israel pada 20 September dan pada bulan Desember 2022. Ia menegaskan bahwa surat laporan tersebut telah dipindahkan ke otoritas yang berwenang di Pengadilan Kriminal Internasional untuk ditindaklanjuti.

Sementara itu, Ketua Komite Kebebasan Bependapat di PJS, Mohammad Al-Lahham, mengatakan bahwa orang-orang Palestina dan institusi PJS mereka telah menjadi target kejahatan serangan pasukan pendudukan Israel sebanyak 8.500 serangan sejak 2013.

Ia mencontohkan sebanyak 52 jurnalis tertembak dan 90 lainnya terkena langsung gas air mata dan bom suara. Sementara itu, sebanyak 117 kasus penganiayaan secara fisik selama tahun 2022.

Mohammad Al-Lahham menyatakan bahwa sebanyak 40 jurnalis ditangkap selama setahun terakhir, 20 di antaranya masih ditahan di penjara Israel.

“Jumlah pelanggaran (yang dilakukan Israel) pada tahun 2022 berjumlah 902 kasus. Kasus yang paling banyak adalah penahanan jurnalis yang dilakukan pasukan pendudukan Israel dan larangan meliput berita,” kata Mohammad Al-Lahham.

Al-Lahham memperingatkan tentang serangan dan kejahatan yang akan dilakukan oleh gerombolan pemukim Israel. Ia menyebut bahwa PJS mencatat total kasus kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan pemukim Israel terhadap jurnalis selama tahun 2020 berjumlah 99 kasus, yang mayoritas dilihat dan dilindungi oleh pasukan pendudukan Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir